News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Heboh Biaya Pemakaman Naik dari Rp 500 Ribu Jadi Rp 5 Juta, Petugas: Usulan Awal Malah Rp 10 Juta

Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Curhatan warga yang mengeluhkan kenaikan biaya pemakaman yang semula Rp 500 ribu naik menjadi Rp 5 juta.

TRIBUNNEWS.COM - Curhatan seorang warga yang mengeluhkan naiknya biaya pemakaman viral di media sosial.

Postingan tersebut diunggah akun Daga Squezeed Orange di grup 'Ponorogo Community Asli.

Warga tersebut mengeluhkan naiknya biaya pemakaman yang semula sebesar Rp 500 ribu menjadi Rp 5 juta.

Sedangkan lokasi pemakaman berada di Kelurahan Kepatihan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Baca juga: VIRAL Sopir Bus Batik Solo Trans Ugal-ugalan, Dapat SP, Terancam Dipecat Jika Berbuat Salah Lagi

Ia juga turut mengunggah foto kwitansi pembayaran pemakaman yang mendapatkan stempel Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Kepatihan.

"Ko grup icwp .iki ngunu curhatan salah satu warga Ponorogo..mukin yang paham biar ada suatu penjelasan yang gamblang administrasi pemakaman Ponorogo kok horor.dilalah kok uduk lurahku.."

Curhatan warga yang mengeluhkan kenaikan biaya pemakaman (Facebook Ponorogo Community Asli)

Terpisah, Ketua LPMK Kepatihan, Soerino membenarkan adanya biaya pemakaman sebesar Rp 5 juta, namun hal tersebut khusus pemakaman warga di luar Kelurahan Kepatihan.

Sedangkan untuk warga berKTP Kelurahan Kepatihan tidak dipungut biaya sedikitpun.

"Kesepakatan tersebut juga telah dimusyawarahkan bersama warga dan dihadiri oleh lurah juga. Bahkan usulan awal biaya pemakamannya sebesar Rp 10 juta, namun karena dirasa terlalu mahal disepakati Rp 5 juta saja," kata Soerino, Rabu (14/4/2021).

Baca juga: VIRAL Juragan Cupang di Solo Diduga Bawa Kabur Uang Rp 300 Juta, Polisi Masih Dalami Kasusnya

Kebijakan itu diambil sebagai upaya untuk mengendalikan warga di luar Kelurahan Kepatihan yang ingin dimakamkan di pemakaman Bibis tersebut.

"Kelurahan Kepatihan ini hanya punya satu pemakaman yaitu Makam Bibis, itu pun saat ini sudah padat.

Kalau kelurahan atau desa lain ada yang punya dua pemakaman bahkan lebih," lanjutnya.

Untuk itu lah warga meminta agar pemakaman warga dari kelurahan Kepatihan bisa dikendalikan.

Soerino mengatakan Makam Bibis memang berada di tengah kota dan akses menuju ke makam tersebut mudah.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini