TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG - Eka Umbriah Hasanah menceritakan pertemuan terakhir dirinya dengan sang suami, Kopda Eta Kharisma Dwi Bintarani Rusli.
Kopda Eta Kharisma Dwi Bintarani Rusli adalah satu di antara 53 orang yang gugur dalam tragedi Kapal Selam KRI Naggala 402.
Pagi itu, Senin 20 April 2021 dengan menggenakan baju dinas, Kopda Eta Kharisma Dwi Bintarani Rusli berpamitan untuk bertugas.
Seperti tugas-tugas sebelumnya, Eka mengaku tidak mendapat firasat apapun sebelum akhirnya suaminya dinyatakan gugur.
Baca juga: Sosok Kls Isy Raditaka Mardyansah, Kru Kapal Selam KRI Nanggala, Tulang Punggung Keluarga
Hanya saja saat itu motor tua Honda C70 yang biasa dikendarai Kharisma berangkat menuju markas di Surabaya mendadak mogok.
"Waktu berangkat cuma pamit mau berlayar enggak ada firasat apa-apa cuma motor tuanya C70 bolak balik rusak. Setelah dibetulin dan nyala terus dia berangkat," kata Eka saat ditemui di kediamannya di Lumajang, Jawa Timur, Senin (26/4/2021).
Setelah sampai di Surabaya, Eka mengaku masih melakukan komunikasi dengan suaminya.
Baca juga: Seorang Awak KRI Nanggala 402 yang Gugur Ternyata Saudara Menhan Prabowo Subianto
Selasa siang (21/4/2021), Kharisma memberi kabar akan bertolak menuju perairan Banyuwangi.
"Dia pamit ya udah saya balas hati-hati kayak biasanya orang pamitan layar," ujarnya.
Selang dua hari berikutnya, Rabu sore Eka mendengar kabar sebuah kapal selam hilang kontak di perairan utara Bali.
Lalu, dirinya mengecek grup Whatsapp yang beranggota istri-istri Prajurit Hiu Kencana.
Eka mulai cemas setelah mendapat kabar Kapal Nanggala 402 benar-benar dinyatakan hilang kontak.
"Saya benar-benar syok saat itu," ungkapnya.
Baca juga: Zulhas: Jadikan Musibah KRI Nanggala 402 Momentum Perbaiki Alutsista Nasional
Dua hari berselang, Eka bersama keluarga memutuskan berangkat ke Crisis Center Banyuwangi.
Di sana dia menunggu kabar baik kapal selam dan seluruh awaknya bisa diselamatkan.