Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNNEWS.COM, COM, YOGYA - Pada periode pengamatan Senin (26/4/2021) pukul 00.00-06.00 WIB, teramati 8 kali guguran lava pijar Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimal 2.000 m ke arah barat daya.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, mengungkapkan pada periode tersebut gunung jelas, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 300 m di atas puncak kawah.
Aktivitas kegempaan yang terjadi pada periode ini di antaranya 15 gempa guguran dengan amplitudo 3-11 mm, durasi15-74 detik dan 1 gempa tektonik jauh dengan amplitudo 3 mm, S-P 3 detik, durasi 65 detik.
Secara meteorologi, cuaca Gunung Merapi cerah dan berawan.
Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat laut.
Suhu udara 17-19°C, kelembaban udara 64-74 persen, dan tekanan udara 873-918 mmHg.
Sementara, pada periode 6 jam sebelumnya, yakni Minggu (25/4/2021) pukul 18.00-24.00 WIB, Gunung Merapi teramati mengalami 2 kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal 1.500 m ke arah barat daya.
Selain itu, teramati 6 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.000 m ke arah barat daya.
"Gunung jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 500 m di atas puncak kawah," tutur Hanik.
Pada periode tersebut, cuaca Merapi cerah dan berawan.
Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat dan barat laut. Suhu udara 17-20°C, kelembaban udara 72-77 persen, dan tekanan udara 874-919 mmHg.
Baca juga: Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 2 Kilometer, Hujan Abu Terjadi di Cepogo
Secara aktivitas kegempaan, terjadi 2 awan panas guguran dengan amplitudo 27-32 mm, durasi 92-104 detik; 26 gempa guguran dengan amplitudo 3-10 mm, durasi 19-104 detik; serta 3 gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 3-5 mm, S-P 0.6-0.8 detik, durasi 7-9 detik.
Hanik menyampaikan, Gunung Merapi sampai saat ini masih berstatus siaga (level III).