News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anggota DPRD Jabar Tinjau Pos Penyekatan Mudik di SPBU Cilangkap: Cek Kesiapan Petugas

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Petugas Kepolisian melakukan penyekatan mudik di Gerbang Tol Cikupa, Kabupaten Tangerang, Kamis (6/5/2021). Di lokasi ini petugas berhasil memaksa 626 kendaraan warga yang ingin nekat mudik lebaran untuk memutar arah ke daerah asal. WARTA KOTA/NUR ICHSAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Anggota DPRD Jawa Barat Fraksi PAN Hasbullah Rahmat mengecek kondisi pos penyekatan di Jalan Raya Bogor SPBU Cilangkap, Depok, Jawa Barat, Jumat (7/5/2021).

Pantauan Tribunnews, sekitar pukul 13.30 WIB, Hasbullah bersama rombongan mengecek pos penyekatan di lokasi tersebut.

Ia tampak mengecek serta berbincang dengan petugas yang berjaga. Ada pun petugas yang berjaga di lokasi yakni dari TNI, Polri, Dishub hingga Satpol PP.

Baca juga: 7 Cara Dilakukan Warga Agar Bisa Mudik: Kelabui Petugas, Jalan Kaki hingga Sembunyi di Truk

Hasbullah juga menanyakan kondisi arus lalu lintas yang dipantau oleh petugas.

Usai meninjau, ia pun menyampaikan bahwa pengecekan ini merupakan kewajiban dari Anggota DPRD Jawa Barat mengecek kesiapan dapilnya untuk mengantisipasi arus mudik selama pandemi Covid-19.

Baca juga: Kerja Kepolisian Jalankan Kebijakan Larangan Mudik Lebaran Diapresiasi

"Kami dari Pemprov Jabar seluruhnya dari hari Kamis kemarin hingga hari ini diwajibkan memonitoring di masing-masing dapil. Karena saya dapil Depok, jadi saya muter di Depok," kata Hasbullah.

Menurut Hasbullah, posko penyekatan pemudik ini dinilai sangat efektif menekan laju orang untuk mudik ke kampung halaman.

Baca juga: Santri yang Telanjur Mudik Sudah Jalani Tes Covid dan Isolasi Mandiri

Maka, ia menghimbau agar masyatakat khsusunya warga Depok agar tidak mudik untuk menekan laju penyebaran virus Corona.

"Karena kita konsisten ketika ini dilarang maka kita tidak keluar kota dan pulang kampung. Karena ketika ini terjadi dan Covid grafiknya naik kembali, maka terlalu mahal ongkosnya yang harus kita bayar," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini