"Aku umur 7 tahun jadi korban sodomi makanya saya dendam dan pada tahun 1992 atau umur 15 tahun saya coba melakukan sodom, pengen tahu apa rasanya," ujar Rusdiono ketika dibincangi dihadapan polisi.
Pria yang mengaku pernah memiliki istri namun meninggal dunia ini menuturkan, setelah pertama mencoba dirinya menjadi ketagihan dan pencabulan tersebut terus dilakukan hingga terakhir tahun 2020 lalu.
"Awal saya melakukan di atas pondok bambu, saya dengan teman-teman begadang tidur di sana dan saya melakukan ketika teman saya itu tidur," katanya.
Ia melakukan aksi pelecehan itu dengan cara menggerayangi tubuh temannya dan membuka celana.
"Saya diam-diam masukkan ketika teman tidur, ketika teman itu bergerak langsung saya cabut," tuturnya.
Setelah sekali mencoba, Rusdiono mengaku ketagihan dan kembali melakukan dengan sesama teman serta keluarga ketika datang ke rumahnya.
"Kadang mereka ikut main PS (Playstation) dirumah lalu saat tidur saya cabuli," lanjutnya.
Disinggung apa yang diberikan kepada para korban, Ruadiono mengaku tidak ada karena melakukan tanpa sepengetahuan para korban.
"Saya tidak mengiming-imingi sesuatu hanya diberikan rokok, main PS bersama dan nonton bersama," ungkapnya.
Korban Capai 35 Orang
Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Prabumulih berhasil meringkus seorang pelaku pedofil terhadap anak dibawah umur.
Tak tanggung-tanggung, korban bejat pelaku pedofil tersebut mencapai sekitar 35 orang.
Pelaku diketahui bernama Rusdiono (44) yang merupakan warga Kelurahan Anak Petai Kecamatan Prabumulih Utara kota Prabumulih.
Rusdiono diamankan petugas ketika berada di kebun kopi Talang Pondok di kawasan perbatasan Kecamatan Buay Pemaca dan Provinsi Lampung, pada Sabtu (8/5/2021).