News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Viral Pedagang Sate Menolak Dibayar dengan Uang Rp 75.000, Dikira Duit Mainan

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Bank BTN menghitung uang tunai pecahan Rp 75 ribu di Kantor Cabang Bank BTN Jakarta Harmoni, di Jakarta, Minggu (9/5/2021). TRIBUNNEWS.COM/HO

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cerita viral tentang seorang pedagang sate menolak dibayar pakai uang baru pecahan Rp 75 ribu menjadi perhatian netizen di media sosial.

Video tersebut viral di TikTok kemudian diunggah kembali oleh Instagram @nenk_update pada Selasa (12/5/2021).

Seorang pria bernama Kusuma awalnya membeli sate yang berada di pinggir jalan.

Setelah sate selesai dibungkus lalu diberikan kepada sang pembeli, lantas pria tersebut membayarnya dengan uang baru pecahan Rp 75.000 kepada seorang wanita yang diduga sebagai penjual sate.

Ia pun menyodorkan uang Rp 75.000 keluaran tahun 2020 tersebut.

Seorang penjual sate tidak mau menerima uang pemberian senilai Rp 75.000 lantaran dinilai uang tersebut tidak bisa digunakan untuk transaksi yang sah.

Sayangnya, penjual sate tidak mau menerima uang pemberian senilai Rp 75.000 lantaran dinilai uang tersebut tidak bisa digunakan untuk transaksi yang sah.

Baca juga: Cerita di Balik Viralnya Sesi Foto Keluarga Compang-camping: Keluargaku Emang Suka Bercanda

Atas ketidaktahuannya, wanita penjual sate itu bersikeras untuk tidak menerima uang Rp 75.000 tersebut.

"Saya mau bayar sate, pakai uang baru Rp 75.000, tapi ibu ini gak mau terima.

Baca juga: VIRAL Nenek Lawan Arus saat Berkendara, Motornya Tak Ada Plat Nomor, Kini Dicari Polisi

Katanya uang ini gak bisa dipakai," ujar seorang pria dalam video tersebut.

"Bukan gak bisa dipakai mas, orangnya yang belum tahu," celetuk seorang warga yang berada di lokasi.

Baca juga: Viral Crazy Rich Ayang Yasmin Sebar Uang dari Balkon Rumah, Sukses Berawal dari Usaha Tas Online

Pria itu lantas mencoba meyakinkan si penjual sate bahwasannya uang tersebut adalah sah digunakan sebagai transaksi.

Namun tetap saja, penjual sate tidak mau menerimanya.

Akhirnya, sate yang telah dibungkus tidak jadi dibeli dan langsung dipulangkan.

"Ini saya kasitahu biar orangnya tahu, tapi tetap gak mau terima, yaudah ini saya gak jadi beli ya, uangnya gak mau di terima, makasih," pungkasnya.

Uang Rp 75.000

Pada tahun lalu, Bank Indonesia (BI) merilis Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI (UPK 75 Tahun RI) atau uang khusus pecahan Rp 75.000.

Hingga saat ini, meski dicetak dengan jumlah yang terbatas, masyarakat pun masih bisa melakukan penukaran uang edisi khusus Rp 75.000 tersebut di seluruh kantor BI dan jaringan kantor bank.

Warga memperlihatkan uang kertas baru pecahan Rp 75.000 usai proses penukaran penukaran di halaman Kantor Perwakilan wilayah (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Barat, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung, Selasa (18/8/2020). Uang baru Rp 75.000 merupakan edisi spesial HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia yang dicetak terbatas hanya sebanyak 75 juta lembar, sementara KPw BI Jabar akan mendistribusikan 7,6 juta lembar. Cara penukarannya melalui preorder ke portal BI, https//pintar.bi.go.id untuk mendapatkan jadwal penukaran, setiap satu No. KTP hanya dapat menukarkan 1 lembar uang Rp 75.000. Periode penukaran akan belangsung hingga 30 September 2020. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Lalu, apakah uang pecahan Rp 75.000 bisa digunakan untuk transaksi?

BI melalui akun instagram resmi mereka, @bank_indonesia pun menegaskan, uang Rp 75.000 sebagai alat pembayaran yang sah.

Sehingga masyarakat seharusnya tidak ragu untuk menggunakan uang tersebut sebagai alat transaksi di dalam negeri.

"Rupiah yang belum ditarik dari peredaran, tanpa terkecuali #UPK75RI merupakan alat pembayaran yang sah. Jadi jangan ragu lagi utk dipakai sebagai alat transaksi di NKRI.

Hmm, #SobatRupiah tahu kan aturan main untuk yang menolak Rupiah sebagai alat transaksi?," tulis BI dalam akun instagram resmi seperti dikutip Serambinews.com, Rabu (12/5/2021).

BI menjelaskan, di dalam Pasal 23 ayat (1) UU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang dijelaskan, setiap orang dilarang menolak menerima rupiah yang penyerahannya dimaksudkan sebagai pembayaran.

Pada pasal 33 ayat (2) beleid tersebut ditegaskan, setiap orang yang menolak menerima rupiah bisa dipidana dengan pidana kurungan paling lama satu tahun dan pidana denda paling banyak Rp 200 juta.

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Viral Uang Rp 75.000 Ditolak Penjual Sate, Dianggap Uang Mainan, Apakah Bisa Digunakan Transaksi?

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini