Seperti potongan besi, batu, maupun benda lain yang menyebabkan kematian.
Sementara untuk temuan pasir atau kerikil, masih dianggap wajar karena bisa saja tertelan bersama pakan.
“Penjelasan pemiliknya, terjadi gangguan pencernakan."
"Ada pula yang karena plasentanya tidak bisa keluar, sehingga terjadi infeksi,” papar Tutus.
Tutus menghimbau kepada peternak agar lekas mencari pertolongan tenaga kesehatan hewan, jika ternaknya sakit.
Menurutnya, kematian hewan-hewan ini disebabkan karena tidak lekas dilaporkan sehingga tidak segera mendapat pertolongan.
Sebelumnya delapan sapi dan satu kambing mati beruntun di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo dalam bulan Mei ini.
Isu jengges atau santet merebak, karena warga menemukan berbagai benda asing di perut hewan yang mati.
Pemerintah desa setempat bahkan harus meredam warga, agar tidak ada kecurigaan dan saling tuding di antara warga. (Surya/David Yohanes)
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Diduga Santet, Hewan Ternak di Tulungagung Tewas Secara Janggal, di Perutnya Terdapat Besi dan Batu