JP selanjutnya menuju teller yang berada di lantai dua.
Teller meminta identitas dan buku tabungan, pelaku kemudian berpura-pura membuka tas seolah-olah mencari sesuatu.
Tak lama berselang, pelaku mengeluarkan selembar kertas bernada ancaman disodorkan ke teller bank.
Kertas itu tertulis “aku punya pistol dan bom, ikuti perintah ku kalau masih ingin hidup (mati), masukan uang ke dalam tasku seperti biasa kamu bekerja”
Membaca kertas ancaman itu, pihak teller berteriak. Lucunya, saat teller ketakutan, perampok itu juga ketakutan.
Baca juga: Pelaku Perampokan dan Rudapaksa Gadis di Bekasi Ternyata Sudah 5 Kali Melakukan Aksi Pencurian
Ia spontan lari.
Pelaku yang berusaha melarikan diri, diadang sekuriti.
Keduanya sempat terlibat perkelahian hingga JP berhasil kabur dengan mendorong pintu kaca hingga pecah.
Sekuriti bank dibantu warga akhirnya menangkap JP dan diserahkan ke Polresta Samarinda.
"Kami masih dalami periksa saksi-saksi baik dari bank, sekuriti, juga pelaku.
Kami juga akan memonitor CCTV bank untuk kita pelajari lagi,” kata Sena.
Atas perbuatannya, pria penangguran itu terancam dijerat Pasal 365 Junto Pasal 53 dan Pasal 335 KHUP terkait pencurian dengan kekerasan dengan ancaman penjara 12 tahun.
“Kerugian pihak bank hanya kaca pecah,” tutup Sena.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rampok Bank Mandiri Samarinda, Pelaku Mengaku Belajar dari YouTube dan Film"