TRIBUNNEWS.COM - Para seniman lukis asal Kabupaten Brebes, Jawa Tengah menggelar pameran karya di Rest Area KM 260B Banjaratma, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Atau lebih tepatnya di area peristirahatan saat melintasi tol Pejagan-Pemalang.
Mereka memanfaatkan momen arus balik libur lebaran untuk memamerkan karya lukis buatannya.
Hal ini dilakukan tak lain untuk mendongkrak peningkatan ekonomi para seniman lukis di tengah pandemi.
Dikutip dari tayangan Kompas Tv, Senin (24/5/2021), Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata(Disbudpar) Kabupaten Brebes, Wijanarto mengatakan kegiatan ini dapat menjadi alternatif bagi masyarakat dan pemerintah untuk saling bersinergi melakukan kegiatan yang berkaitan dengan ekonomi kreatif.
Baca juga: Ganjar Pranowo Serahkan Lukisan Karya Seniman asal Semarang kepada Megawati
Baca juga: Cerita Dunadi, Seniman Pembuat 15 Monumen Bung Karno
Mengingat, kondisi pariwisata yang menjadi lesu karena kondisi pandemi Covid-19.
Tak hanya itu, momen ini menjadi momen yang penting untuk membuktikan Kabupaten Brebes memiliki potensi yang luar biasa di bidang seni, khususnya di bidang seni rupa.
"Ini dalah momen yang penting, dan membuktikan Brebes memiliki potensi yang luar biasa di bidang seni, khususnya di bidang seni rupa."
"Dan ini untuk bersinergi melakukan kegiatan yang berkaitan dengan ekonomi kreatif, ditengah pariwisata yang menjadi lesu karena kondisi pandemi ini."
"Kegiatan ini tampaknya menjadi alternatif (untuk para seniman, masyarakat, dan pemerintahan)," ujar Wijanarto.
Baca juga: Cerita Seniman Yogyakarta Saat Buat Patung Bung Karno di Lemhanas, Sempat Mimpi Hal-hal Gaib
Pameran lukisan yang telah berlangsung sejak 7 Mei 2021 ini akan berlangsung hingga 30 Mei 2021 mendatang.
Sebelumnya, Selama pandemi Covid-19 para seniman di Kabupaten Brebes hanya dapat memanfaatkan momen-momen tertentu untuk memasarkan hasil karyanya.
Sehingga mengakibatkan penghasilan para seniman tak menentu.
Hal ini lantaran para seniman tidak memiliki ruang untuk dapat membuka bazar maupun pameran karyanya.
Tak heran jika selama kurun waktu kurang lebih dua tahun, atau sejak pandemi Covid-19 melanda, pendapatan para seniman menurun drastis.
Untuk itu, para seniman berharap, lewat pameran ini, karya-karyanya dapat dikenal lebih luas melalui kunjungan para pemudik yang mampir di rest area.
Baca juga: Eksplorasi Artistik Seniman I Nyoman Nuarta Ditampilkan di Beijing Tahun Depan
Para seniman juga berharap kepada pemerintah yang terus menyuarakan tentang ekonomi kreatif, agar tidak hanya memasarkan produk oleh-oleh saja.
Melainkan juga memberikan peluang untuk para seniman lukis dalam memasarkan hasil karyanya.
Terlebih untuk seniman-seniman lokal.
Sehingga diharapkan dapat menunjang daya beli masyarakat pada produk-produk kesenian.
Satu di antara seniman yang berpameran di rest area ini, Janoro Arya Sungsang mengatakan selama dilanda pandemi Covid-19, penjualan hasil karyanya perlu memiliki kesabaran yang ekstra.
Sehingga hadirnya pameran pasca lebaran ini dirasa cukup membantu para seniman lukis asal Kabupaten Brebes dapat memiliki peluang untuk menjajakan karyanya.
Dikabarkan, selain Janoro, 19 seniman lokal juga turut terlibat dalam pameran ini.
Janoro mengatakan, selama pameran ini berlangsung, beberapa karya buatan rekannya ada yang laku terjual.
Meski pembelinya bukan orang yang tinggal di ibukota, Janoro bersyukur setidaknya masih ada pengunjung lain yang mampir dan berniat membeli karya-karya pameran.
" Alhamdulillah, walaupun suasana yang masih pandemi, tapi alhamdulillah ada yang sold out."
"Masih ada pengunjung walaupun bukan dari Jakarta, tapi arus balik dari (arah) timur," terang Janoro.
Para seniman juga berharap pihak pemerintah daerah dapat meninjau dan turut membeli karya-karya para seniman Kabupaten Brebes.
Diketahui, dari mulai awal pameran dibuka, tiga belas lukisan sudah laku terjual.
Penjualan tersebut memiliki nilai transaksi kurang lebih sekitar lima juta rupiah.
Janoro menerangkan, tidak semua seniman dapat beruntung karena karyanya terjual.
Beberapa seniman bahkan hanya turut mengikuti pameran tanpa ada satu karya pun yang terjual.
Termasuk juga karya-karya Janoro masih utuh terpajang karena belum ada peminatnya.
Meski demikian, pameran kali ini tetap membuat Janoro bersemangat.
Hal ini lantaran menjadi titik awal ekonomi kreatif mulai bangkit kembali.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)