Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kasus pembunuhan Masturi Br Sianipar, janda berusia 65 tahun di Dusun I Desa Seibamban, Kecamatan Seibamban, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara akhirnya terungkap.
Tersangkanya yakni Afrizal Sipayung alias Rizal (36) warga Desa Pon, Kecamatan Seibamban dan Tohir (40) warga Desa Sukajadi, Kecamatan Perbaungan.
Pelaku utama adalah Rizal, sementara Tohir adalah penadah sepeda motor.
Peristiwa bermula pada Minggu (16/5/2021) malam sekira pukul 20.00 WIB.
Saat itu, Rizal sang pelaku utama datang seorang diri ke rumah korban dengan tujuan untuk meminjam sepeda motor korban guna menjemput anaknya di Galang.
Namun, niat pelaku meminjam motor tak diizinkan korban.
Alasan korban tak meminjamkan motor kepada Rizal karena surat-surat kendaraannya tidak lengkap.
Tak mendapat izin meminjam motor, pelaku pun marah.
Saat itu korban meminta pelaku untuk pulang ke rumah.
Baca juga: Janda Berusia 65 Tahun di Serdang Bedagai Ditemukan Tewas, Sepeda Motornya juga Hilang
Setelah sempat ke luar rumah korban, pelaku kembali masuk dan langsung menganiaya korban.
Bagian kepala korban dipukul 3 kali pakai palu dan di bagian tengkuk dihantam 2 kali.
Pada bagian perut juga dipukul 1 kali sehingga membuat korban tewas.
Setelah menghabisi korban, pelaku pun kabur dengan membawa sepeda motor milik korban.
Korban ditemukan 3 hari kemudian
Jasad Masturi Br Sianipar pun ditemukan tiga hari kemudian, Rabu (19/5/2021).
Jasadnya ditemukan setelah warga sekitar curiga karena keberadaan korban sudah tak terlihat dalam beberapa hari kebelakang.
Lantas, warga pun menggedor pintu rumah korban tetapi tak ada jawaban dari si pemilik rumah.
Hingga akhirnya warga pun melaporkannya kepada polisi dan mendobrak pintu rumahnya.
Di rumah tersebut korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa tergeletak di lantai ruang tengah dengan posisi telentang.
Baca juga: Sudah Dianggap Cucu, Rizal Tega Membunuh dan Merampok Seorang Janda di Sergai
Di lantai dekat korban ditemukan bercak darah yang sudah menghitam.
Saat ditemukan, jasad korban sudah bengkak, bahkan membusuk.
Dari hasil penyelidikan polisi saat itu, sepeda motor jenis matic milik korban hilang.
Berbekal petunjuk tersebut, polisi menduga korban menjadi korban pembunuhan dan perampokan.
Selain itu, berdasarkan hasil visum tobuh korban pun mengalami luka di bagian kepala akibat benda tumpul dan benda tajam.
Kemudian di tengkuk korbanada luka tusukan sebanyak dua lubang.
Ada lebih dari dua titik bekas hantaman benda tumpul di kepala korban yang membuat korban mengalami pendarahan hebat dan akhirnya meninggal dunia.
Dua hari pascapenemuan jasad Masturi Br Sianipar, kepolisian berhasil menangkap Rizal.
Baca juga: Dukun Cabul Beraksi, Satu Keluarga Jadi Korban Termasuk Janda
Rizal ditangkap di daerah kawasan Kabupaten Dairi, Jumat (21/5/2021) pagi.
Ia melarikan diri setelah menghabisi nyawa korban dan mengambil harta benda korban.
Keluarga korban mengaku kenal baik dengan sosok Rizal.
Pihak keluarga pun tidak menyangka bahwa pelakunya adalah tetangga sendiri.
Korban dan pelaku memang berasal dari desa yang berbeda.
Namun, rumah keduanya berdekatan.
"Rizal itu sudah kami anggap saudara sendiri," ucap anak laki-laki korban yang tidak mau menyebutkan namanya.
"Istri si Rizal itu sudah dianggap cucu. Saya dari Duri (Provinsi Riau) begitu dapat kabar langsung datang kemarin itu. Tetangga sini yang menelepon saya, makanya tahu," katanya.
Rizal saat dihadirkan kepolisian pun mengakui perbuatannya dan menyesal sudah membunuh korban.
"Aku masih belum percaya sebenarnya aku sendiri pelakunya. Menyesal aku memang tapi untuk apalagi penyesalanku ini. Aku diam banyak-banyak berdoa ini," ucap Rizal dilansir dari Tribunmedan.com, Senin (24/5/2021).
Sakit hati
Kapolres Sergai AKBP Robin Simatupang menyebut motif tersangka Rizal menghabisi Masturi Br Sianipar karena sakit hati.
Meski demikian, kepolisian tak percaya begitu saja atas keterangan pelaku.
Saat ini penyidik pun terus mendalami keterangan-keterangan tersangka.
"Sebenarnya pelaku dengan korban ini sudah saling kenal. Kalau sudah kenal harusnya ketika meminjam itu bisa. Ini yang kita sedang dalami. Ada juga niat pelaku ini memang ingin menguasai harta benda korban karena kondisinya juga cukup mendukung. Korban selama ini tinggal di rumah seorang diri," kata Robin saat paparan kasus di Polsek Firdaus, Senin (24/5/2021).
Ia menyebut mereka juga masih belum percaya penuh terkait palu yang kini menjadi barang bukti.
Polisi mencurigai palu itu sudah disiapkan pelaku dari rumah.
Baca juga: Janda Tua di Aceh Jadi Korban Hipnotis, Emas Senilai Rp 25 Juta Raib, Modus Pelaku Tawari Bansos
Robin mengungkapkan, pelaku ditangkap di Kabupaten Dairi pada Jumat lalu.
Petugas memberikan hadiah timah panas lantaran pelaku berupaya memberikan perlawanan.
"Dia kita beri tindakan terukur karena sempat melakukan perlawanan saat ditangkap. Jadi setelah melakukan penganiayaan pelaku langsung kabur. Di sana pelaku berjualan tilam dan bantal," kata Robin.
Atas perbuatannya Rizal dikenakan pasal 338 Jo Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun dan maksimal seumur hidup.
Sementara Tohir yang merupakan penadah barang curian diancam dengan pasal 480 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara. (tribunmedan.com/ Indra Gunawan).
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Ini Alasan Rizal Tega Habisi Opung Masturi Br Sianipar, Padahal Sudah Dianggap Saudara