TRIBUNNEWS.COM, SEKADAU - Seorang ibu hamil berinisial A ditandu warga pada Kamis (27/5/2021) untuk mendapatkan pelayanan kesehatan jelang melahirkan.
Wanita berusia 26 tahun itu adalah arga Dusun Rengat, Desa Sungai Tapah, Kecamatan Belitang Hulu, Kabupaten Sekadau.
Informasi ini ramai diperbincangkan masyarakat Kabupaten Sekadau, usai foto kejadian tersebut diposting warga Dusun Rengat ke media sosial.
Salah satu warga Dusun Rengat, Petra, membenarkan peristiwa itu.
Petra menuturkan akibat tidak memadainya infrastruktur jalan dan tidak adanya bidan di Dusun Rengat, warga harus bergotong-royong menandu ibu hamil tersebut menuju fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Dari foto yang beredar, warga membuat tandu dengan kain dan sebatang kayu bulat.
Kemudian dengan tandu sederhana ini, ibu hamil tersebut digotong sejumlah warga melewati jalan tanah.
Menurutnya, kejadian seperti ini tidak hanya sekali.
Hal ini terjadi sebagai dampak sulitnya akses transportasi dan minimnya fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah tersebut.
Selain itu akses internet juga masih sangat sulit didapatkan.
"Tadi pagi kami tandu, dibawa ke Puskesmas Sebetung. Sekarang kondisinya (ibu hamil) belum tahu karena akses sinyal juga susah di sana," ujarnya.
Petra mengatakan, setidaknya ada 30 kepala keluarga (KK) yang menghuni wilayah tersebut.
Dia berharap Pemerintah Kabupaten Sekadau dapat segera membangun jalan agar akses transportasi ke wilayah tersebut segera terbuka.
"Kami berharap supaya dibangun jalan dulu. Kalau ada jalan bisa masuk mobil, tidak perlu lagi harus ditandu bawa orang sakit dan makan waktu lama," harapnya.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau mengakui sulitnya transportasi di Dusun Rengat, Desa Sungai Tapah.
Namun ia memastikan tenaga kesehatan Kabupaten Sekadau terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
"Dusun Rengat memang merupakan wilayah kerja Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Sungai Tapah, di mana tenaga kesehatan ditempatkan di Pustu Sungai Tapah, Desa Sungai Tapah."
"Sedangkan di Dusun Rengat tidak ditempatkan tenaga kesehatan. Namun tetap dilayani oleh nakes bidan di Pustu Sungai Tapah, wilayah kerja Puskesmas Sebetung," jelas Henry Alpius.
Baca juga: VIRAL Foto Warga di Luwu Utara Ditandu Sejauh 20 Km hanya untuk Berobat ke Puskesmas, Ini Faktanya
Ia menjelaskan, warga berinisial A itu baru hamil pertama dengan kehamilan aterm dan akan melahirkan.
Henry mengatakan, sebelum peristiwa tersebut berlangsung, bidan pustu dan puskesmas sudah datang ke Dusun Rengat.
Berdasarkan pemeriksaan bidan, ibu tersebut harus melahirkan di fasilitas pelayanan dan ditolong oleh tenaga medis (dokter).
Maka oleh bidan dan masyarakat, ibu itu dibawa menuju puskesmas.
"Bidan tidak berani menolong di tempat/rumah yang sebenarnya. Ibu tersebut sudah dianjurkan melahirkan di fasilitas pelayanan kesehatan sebelumnya. Mengingat infrastruktur jalan ke Dusun Rengat tidak bisa masuk kendaraan ambulans maka ditandu lah ibu tersebut," lanjut Henry.
Henry menjelaskan, ibu tersebut sudah melahirkan di puskesmas.
Sejatinya, ibu tersebut akan dirujuk ke RSUD Sekadau, namun tidak sempat dan ibu itu melahirkan di Puskesmas Sebetung.
"Jadi semua mulai ibu itu diberangkatkan dan sampai ke puskesmas, tenaga kesehatan mendampingi. Tapi infrastruktur aksesnya menyebabkan ibu tersebut harus ditandu menuju Puskesmas Sebetung," tegas Henry.
Ke depan Henry menuturkan, diskes akan memetakan beberapa daerah prioritas untuk pembangunan puskesmas daerah terpencil bagi masyarakat yang di pedalaman.
Namun hal itu juga harus didukung dengan akses infrastruktur jalan menuju pusat-pusat layanan kesehatan.
"Maka kami sangat setuju infrastruktur juga menjadi prioritas pemerintah. Sehingga cakupan terhadap pelayanan kepada masyarakat bisa maksimal di tengah kekurangan tenaga medis dan paramedis kita," tandasnya.
Sementara itu, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Sekadau Ponsianus Kamestu mengatakan untuk saat ini memang ruas jalan di Dusun Rengat belum ada penanganan karena keterbatasan anggaran.
"Ke depan akan diprogramkan untuk dapat ditangani melalui APBD. Mengingat jalan tersebut status jalan desa, diharapkan juga ada sharing dari dana desa," kata Kamestu.
Selain itu juga diharapkan adanya andil dari pihak perkebunan melalui dana CSR untuk memperbaiki jalan yang rusak. Mengingat, wilayah tersebut juga masuk dalam wilayah perkebunan.
Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Warga Tandu Seorang Wanita Hamil Jelang Melahirkan ke Puskesmas di Kabupaten Sekadau