TRIBUNNEWS.COM - Perkumpulan Pengusaha Event Organizer (PERPEO) Kalimantan Selatan menggelar vaksinasi Covid-19 untuk para lansia dan pekerja publik, khususnya industri kreatif, di Gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin, Senin (7/6/2021) lalu.
Dalam program vaksinasi ini, diharapkan dapat membangkitkan semangat para pelaku usaha industri kreatif di daerah Kalimantan Selatan.
Dikutip dari tayangan Kompas TV, Selasa (8/6/2021), hal tersebut diungkap oleh Ketua PERPEO Kalimantan Selatan, Rosyadi Razak, yang berharap pelaksanaan event dapat berangsur normal setelah melakukan vaksinasi.
Meski demikian, selain vaksinasi, tahapan-tahapan lain tetap harus diterapkan, seperti CHSE dan 5M protokol anjuran pemerintah.
"Saat ini kami mencoba untuk mengimunisasi para pejabat yang bisa memberikan izin keramaian."
Baca juga: Relawan Solmet Hadiri Pertemuan Pelaku Usaha Kreatif bersama Menparekraf Sandiaga Uno di Cirebon
Baca juga: Sandiaga Uno Dukung Industri Perfilman Nasional Bangkit Dan Ciptakan Lapangan Kerja
"Artinya saat ini sudah bisa kita laksanakan sebuah event melalui tahapan-tahapan seperti CHSE, 5M prtotokol itulah yang akan kita terapkan," ucapnya.
Diketahui, program CHSE merupakan penerapan protokol kesehatan yang berbasis pada Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan).
Progam tersebut tak lain merupakan program bentukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
CHSE dilakukan tak lain demi mendukung industri pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah pandemi ini.
Vaksinasi yang bekerjasama dengan Biddokes Polda Kalsel ini diikuti sekira 300 orang yang sebelumnya telah terdaftar.
Mereka yang melakukan vaksinasi di antaranya para pekerja publik, karyawan dan dari perusahan media.
Tidah hanya itu, PERPEO juga berharap tahun 2022 mendatang pemerintah dapat kembali menganggarkan kegiatan event, yang tentunya dilakukan dengan protokol kesehatan ketat.
Baca juga: Vaksinasi Gotong Royong Jadi Upaya Swasta Dukung Kebangkitkan Ekonomi
Diketahui, setidaknya di Kalsel terdapat 3.000 penggiat industri kreatif yang sebagian besar terimbas akibat pembatasan event selama pandemi.
Bahkan, aktivitasnya menurun dengan presentase hampir 90 persen dalam setahun terakhir.