TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria berinisial SK (33) nekat membunuh seorang petani berinisial AR (24) di kebun jagung.
Korban merupakan petani asal Desa Dua Sepakat, Kecamataan Ranto Baik, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara.
Pelaku nekat menghabisi nyawa korban lantaran ketahuan saat hendak mencuri handphone.
Peristiwa itu terjadi di perkebunan jagung di Desa Kuta Batu Baru, Kecamatan Lawe Alas, Kabupaten Aceh Tenggara, Rabu (9/6/2021).
Pelaku telah ditangkap Tim Gabungan Satreskrim Polres Aceh Tenggara dan Opsnal Sat Intelkam Polres Aceh Tenggara (Agara), Kamis (10/6/2021).
Baca juga: Terduga Pembunuh Ibu dan Anak di Kutai Timur Belum Bisa Bicara, Polisi Belum Dapat Informasi Apapun
Kronologi pembunuhan
Melansir dari Serambinews.com, Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Bramanti Agus Suyono didampingi Kasat Reskrim AKP Suparwanto mengatakan, peristiwa itu berawal saat korban bersama rekannya sebanyak tiga orang pergi untuk menjagak kebun, Rabu sekira pukul 24.15 WIB.
Mereka sempat singgal di sebuah warung kopi untuk bermain internet. Sekira pukul 24.30 WIB, korban pamit untuk pergi duluan ke pondok.
Setelah istirahat di pondok kebun, korban melihat sosok orang berjalan ke arah pondok dengan ciri-ciri rambut panjang.
Korban kemudian menghubungi rekannya, Sunandar melalui handphone dan menanyakan siapa orang yang berdiri di pondok jagung tersebut.
Sunandar saat itu menjawab kemungkinan orang tersebut adalah orang kampung.
Baca juga: Mengungkap Misteri Pembunuhan Wanita Driver Taksi Online, Dilakukan Sindikat Terungkap Lewat GPS
Tiba-tiba sekira pukul 02.30 WIB, rekan korban mendengar suara orang minta tolong dari pondok tempat korban beristirahat.
Seketika, rekan korban langsung berlari ke pondok tersebut. Saat sampai di depan pintu, korban menjumpai seseorang yang tidak dikenal.
Rekan korban kemudian menanyakan kepentingan orang tersebut di pondok itu. Orang tak dikenal itu justru mengatakan bahwa korban dikejar setan mau mati.
Kemudian saksi melihat korban sudah tergeletak di depan pondok dengan luka tusukan di dada dan punggung.
Sementara orang yang berdiri di depan pintu itu langsung melarikan diri menggunakan sepeda motor.
Korban kemudian dibawa ke rumah sakit, namun nahas nyawanya tak tertolong karena mengalami pendarahan hebat.
Baca juga: Penemuan Kerangka Wanita di Perbukitan Taman Nasional Bromo, Diduga Tewas karena Kelaparan
Ketahun mencuri
Bramanti menjelaskan, korban dibunuh diduga saat mempertahankan handphonenya yang hendak diambil pelaku.
"Motif pembunuhan ini akibat kesulitan ekonomi. Tersangka saat itu mencuri handphone milik korban."
"Tapi karena ketahuan pemiliknya, tersangka menganiaya korban sehingga meninggal dunia," kata Bramanti, Minggu (13/6/2021), sebagaimana dikutip dari Serambinews.com.
Lebih lanjut dikatakan Bramanti, saat pelaku hendak mengambil handphone itu, korban mengetahuinya sehingga dalam kegelapan itu korban melawan.
Karena korban melawan, pelaku langsung menghujam senjata tajam jenis parang ke tubuh korban hingga AR mengalami pendarahan parah.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Serambinews/Asnawi Luwi)