Seketika anjing itu keluar dan langsung menggigit anak saya," kata Lia.
Setelah digigit anjing, Reza tidak berani pulang ke rumah. Dia singgah ke rumah temannya.
"Mungkin dia takut jadi awalnya tidak berani memberitahu kami. Sesampainya di rumah, dia langsung ngomong sama kakeknya bahwa ia baru digigit anjing.
Saya saat itu tidak di rumah, jadi mendapat telpon dari kakeknya kalau anak saya ini digigit anjing," ungkapnya.
Begitu mendapat kabar itu, Lia memutuskan langsung pulang ke rumah.
"Saya langsung pulang dan membawa anak saya ini untuk berobat di Bidan Manurung. Setelah disuntik ia kembali dibawa pulang," katanya.
Reza yang hari itu seharusnya latihan taekwondo meminta izin kepada ibunya tidak bisa berlatih karena badannya sakit akibat digigit anjing.
"Ma adik enggak latihan ya, karena badan rasanya sakit semua karena habis digigit anjing." kata Lia menirukan perkataan anaknya kala itu.
Kakeknya sempat telepon kepala lingkungan (Kepling) untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Anak saya dan Kepling sempat ke rumah pemilik anjing, tapi sampai di sana setelah ngomong dengan pemilik anjing, wanita itu memberitahukan nanti diberitahukan setelah suaminya pulang.
Tapi kami tunggu sampai malam tak ada jawaban," katanya.
Keesokan harinya, Lia bersama anaknya serta Kepling kembali mendatangi rumah pemilik anjing.
Tapi, lagi-lagi tak ada respon yang baik soal kasus yang dialami anaknya.
"Kita bertemu dan diajak ngomong baik-baik tidak terima, Mereka (pemilik anjing) sempat bilang hanya karena Rp 100 ribu kita ribut.