News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liputan Khusus

Menikakan Anak di Bawah Umur Karena Ingin Melepaskan Beban

Editor: cecep burdansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo berdiskusi dengan anak-anak sekaligus memberikan pengarahan pada acara Gelar Expo Jo Kawin Bocah yang digelar Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Jateng di Gedung Gradhika Bhakti Praja kompleks Kantor Pemerintah Provinsi Jateng Kota Semarang, Rabu (9/6/2021). (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Kesehatan ibu terancam baik kesehatan fisik maupun psikis. Pada usia di bawah 19 tahun organ intim dan reproduksi sedang berkembang serta mental yang masih belum stabil.

Banyak kejadian ibu di bawah umur harus menanggung kehamilan yang tidak sehat.

Selain itu depresi karena tidak kuat menanggung beban hidup yang pada akhirnya akan membawa dampak pada keluarganya seperti contoh baby blues syndrome sampai pada pembunuhan anak.

Rentan Cerai

Kerugian lain adalah rentan akan perceraian dan perselingkuhan. Hal ini disebabkan karena rendahnya tanggung jawab terhadap komitmen dan masih banyaknya keinginan dan pilihan.

Ketika menikah muda dan pasangan memiliki kekurangan maka cenderung yang keluar adalah sifat membandingkan karena masih banyaknya pilihan.

Dampak negatif lainnya bisa memperburuk perekonomian keluarga dan negara karena lonjakan angka kelahiran di luar prediksi dan ketika terjadi pereraian maka tangungan bukan berkurang tetapi malah bertambah.

Memberikan contoh yang buruk bagi generasi muda. Melihat banyaknya kerugian dibandingkan dengan keuntungan sudah sepantasnya kita sebagai bagian dari keluarga, masyarakat, dan negara mendukung pernikahan sesuai usia. (tim)

Baca juga: Kasus Pernikahan Anak di Jateng Melonjak 630 Persen

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini