Laporan Wartawan Tribun Jogja Ardhike Indah
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Teramati dua kali guguran awan panas dengan jarak luncur 1000-1400 meter ke arah tenggara, Jumat (18/6/2021) hari ini.
Juga terjadi 16 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 900 m ke arah barat daya.
Pengamatan itu dilakukan dalam kurun waktu 6 jam, 00:00-06:00 WIB.
Secara meteorologi, cuaca cerah dan berawan.
Angin bertiup lemah ke arah timur dan tenggara. Suhu udara 13-21 °C, kelembaban udara 71-87 %, dan tekanan udara 567-707 mmHg.
Secara visual, gunung jelas.
"Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 100 m di atas puncak kawah.
Baca juga: Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas 1,6 Km Arah Barat Daya dan 14 kali Guguran Lava Pijar dalam 6 Jam
Gempa guguran terjadi sebanyak 55 kali dengan amplitudo 3-25 mm, berdurasi 7-119 detik," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, Jumat (18/6/2021).
Sementara, gempa hybrid berjumlah 2 kali, amplitudo 2-3 mm dan S-P 0.3-0.4 detik berdurasi 6 detik.
Hingga kini, tingkat aktivitas Gunung Merapi masih berada di level III atau siaga.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.
Area itu meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km. Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
BPPTKG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tandasnya. (ard)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul BPPTKG Imbau Warga Tak Lakukan Kegiatan Apapun di Daerah Potensi Bahaya Gunung Merapi