"Semua keperluan mamak dia yang menanggung setiap bulan. Semualah kalau mamak itu tanggungan dia. Termasuk lagi sakit," tuturnya.
Terkait apakah korban pernah bermasalah dengan seseorang, Farida menyebutkan tidak mengetahui pasti.
Sebab dalam pertemuan tiga hari yang lalu adiknya tidak ada bercerita jika sedang ada masalah.
Saat itu, mereka bertemu di sebuah rumah duka nenek mereka yang meninggal.
Saudara paling tua Marsal ini pun tak menyangka kalau saat sama-sama datang ke pemakaman merupakan pertemuan terakhir.
"Tiga hari yang lewat tanggal 16, sama-sama melayat ke rumah nenek kami," lanjut Farida sambil membasuh air matanya.
Tanggapan AJI Medan
Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Medan, Liston Aqurat Damanik mendesak aparat kepolisian mengungkap kasus pembunuhan Marsel.
Liston bilang, tindakan semacam ini tidak boleh dibiarkan.
Menurutnya, intimidasi, teror, bahkan sampai menghilangkan nyawa orang lain adalah tindakan yang sangat keji, dan pelakunya wajib ditangkap dan diproses hukum.
Baca juga: Buron Sebulan, Pembunuh Tukang Cendol di Batam Ditangkap di Medan, Korban Tewas Ditusuk Pisau Dapur
"AJI Medan mengecam tindakan pembunuhan terhadap Mara Salem Harahap. Apapun alasan yang melatarinya, kekerasan dan aksi main hakim sendiri tidak dapat dibenarkan," kata Liston, Sabtu (19/6/2021).
Liston berpandangan, bahwa Indonesia adalah negara hukum.
Sehingga, tidak ada satupun pihak yang boleh main hakim sendiri, apalagi sampai melakukan tindakan pembunuhan.
"Untuk itu, kami meminta Polda Sumut dan Polres Simalungun segera mengungkap motif dan menangkap pelaku pembunuh Mara Salem Harahap," kata Liston.