News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perkuat Jairngan 4G, Bakti Kominfo Percepat Pembangunan 421 BTS di NTT

Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Johnny G Plate memberikan keterangan pers perihal gangguan sistem komunikasi di beberapa wilayah Papua pascaputusnya kabel laut beberapa waktu lalu, di Gedung Kemkominfo, Jakarta Pusat, Senin (7/6/2021). Johnny mengungkapkan, faktor utama di balik gangguan tersebut dipicu putusnya kabel laut fiber optik ruas Biak-Jayapura, tepatnya pada posisi 280 kilometer dari Kota Biak di kedalaman 4.050 meter di bawah permukaan laut. Putusnya kabel laut tersebut berdampak pada total trafik dari normal sistem komunikasi di seluruh Papua sekitar 154 gbps dari total trafik di Papua sebesar 464 gbps atau terdampak sepertiga dari total trafik. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Aksesbilitas Teknologi dan Informasi atau Bakti Kominfo akan mempercepat target pembangunan 421 titik base transceiver station (BTS) di Provinsi Nusa Tenggara Timur atau NTT.

Untuk sementara, pembangunan BTS ini sudah dilakukan di 82 titik yang saat ini statusnya sudah ready for construction atau RFC.

Kominfo menargetkan pada September hingga November tahun 2021 ini semua BTS yang dalam tahap pengerjaan itu sudah bisa on-air.

Baca juga: Mahasiswi di NTT Aborsi Kandungan 8 Bulan, Kasus Terbongkar Berawal Penemuan Potongan Tubuh Janin

Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Johnny G Plate, memastikan proses percepatan pembangunan BTS di NTT periode 2021-2022 berlangsung lancar.

Untuk memastikan hal tersebut, pihaknya menggelar rapat koordinasi dengan gubernur dan para bupati se-provinsi Nusa Tenggara Timur du Kupang, Senin (28/6/2021) kemarin.

Rapat koordinasi itu membahas dukungan pemerintah daerah yang sangat dibutuhkan Kemenkominfo, khususnya pada proses perizinan penggunaan lahan pendirian BTS.

“Hubungan yang baik dengan pemerintah di daerah merupakan prasyarat penting suksesnya pembangunan BTS yang masif ini. Selain akan memperlancar urusan administrasi, pelibatan pemerintah daerah dan semua pemangku kepentingan di daerah juga akan memastikan efektivitas pemanfaatan infrastruktur tersebut,” ujar Johnny.

Baca juga: Fakta Covid-19 Menggila di Bogor, ASN WFH Sepekan, Penjual Oksigen Buka 24 Jam

Johnny menambahkan jika percepatan pembangunan BTS akan menunjang layanan pemerintah atau goos governance. Sehingga pelajaran berbasis elektronik bisa dilakukan di seluruh kota kabupaten di provinsi NTT.

"Jika BTS dan infrastruktur lainnya sudah on air nanti, saya berharap agar layanan pemerintah harus meningkat dibandingkan saat ini. Pada saat itu layanan pemerintah sudah harus berbasis elektronik, e-government, ditunjang dengan pengelolaan dan pembangunan pusat data nasional yang sedang direncanakan," paparnya.

Proses pembangunan BTS sendiri dilakukan melalui tahapan yang cukup panjang.

Tahap itu dimulai dari perencanaan jaringan secara menyeluruh, pemetaan dan survei lokasi untuk menentukan lokasi BTS, assesment teknis dan non-teknis.

Selain itu pemilihan lokasi BTS, perolehan lahan untuk pembangunan lokasi BTS yang akan menghasilkan status ready for construction (RFC), finalisasi perjanjian pinjam pakai lahan (PPL) antara BAKTI Kominfo dan Pemda, pekerjaan konstruksi pembangunan tower dan catu daya listrik, serta pemasangan dan integrasi perangkat telekomunikasi. Semua tahapan itu terus didorong Bakti Kominfo agar pembangunan 421 BTS rampung tahun depan.

Baca juga: Sambut Era TV Digital, Menkominfo: Biaya Infrastruktur Jadi Lebih Efisien

Percepatan pembangunan BTS 4G juga merupakan amanat percepatan transformasi digital dari Presiden Joko Widodo.

Kementerian Kominfo melalui BAKTI ditargetkan menyelesaikan proyek infrastruktur BTS 4G di 7.904 titik lokasi wilayah 3T sepanjang tahun 2021-2022.

Pelaksanaannya dibagi dalam 5 paket kontrak dengan mitra penyedia. Provinsi Nusa Tenggara Timur masuk dalam skema Kemitraan Paket 2 yang dikerjakan oleh Fiberhome, Telkom Infra, dan Multitrans Data.

“Sampai dengan saat ini, pembangunan BTS 4G BAKTI di NTT sudah mencapai tahap ready for construction (RFC). Sudah 82 titik yang saat ini statusnya RFC. Diperkirakan pada rentang September hingga November tahun 2021 ini semua sudah akan on-air,” tutur Bambang Nugroho, Direktur Infrastruktur BAKTI Kominfo.

Tercatat hingga akhir tahun 2020 lalu, jumlah BTS BAKTI Kominfo dengan teknologi 4G di Provinisi NTT tersebar di 157 lokasi. Sejumlah 18 titik di antaranya berada di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Kesemuanya telah berfungsi serta dapat dimanfaatkan layanannya, atau berstatus on-air.

Baca juga: Kronologi Empat Warga Sikka NTT Meninggal Dunia setelah Makan Ikan Buntal, Diduga Keracunan

Di Provinisi Nusa Tenggara Timur, BAKTI Kominfo bakal membangun tambahan BTS 4G di 421 lokasi baru. BTS 4G tersebut akan meliputi kota dan kabupaten sebagai berikut:

- Kabupaten Manggarai Barat sebanyak 24 lokasi

- Kabupaten Manggarai Timur sebanyak 66 lokasi

- Kabupaten Alor sebanyak 33 lokasi

-Kabupaten Ende sebanyak 59 lokasi

-Kabupaten Kupang sebanyak 24 lokasi

-Kabupaten Lembata sebanyak 31 lokasi

-Kabupaten Nagekeo sebanyak 1 lokasi

-Kabupaten Rote Ndao sebanyak 15 lokasi

Baca juga: Gernas BBI NTT Dimulai, Telkom Hadirkan Beragam Dukungan Ekosistem Digital di Flobamora

-Kabupaten Sabu Raijua sebanyak 3 lokasi

-Kabupaten Sumba Tengah sebanyak 21 lokasi

-Kabupaten Sumba Timur sebanyak 89 lokasi

-Kabupaten Timor Tengah Selatan sebanyak 15 lokasi

-Kabupaten Timor Tengah Utara sebanyak 4 lokasi

-Kabupaten Manggarai sebanyak 31 lokasi

-Kabupaten Sumba Barat sebanyak 4 lokasi

-Kabupaten Sumba Barat Daya sebanyak 1 lokasi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini