News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemuda di Jaktim Coba Akhiri Hidup, Lompat dari Flyover Setinggi 15 Meter, Ditemukan Surat Wasiat

Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Surat wasiat yang ditulis PAD (26) pada secarik karton berisikan permintaan maaf untuk kedua orangtuanya di Matraman, Jakarta Timur, Minggu (4/7/2021).

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pemuda dilaporkan telah melakukan mengakhiri hidupnya.

Korban berinsial PDA (26) itu nekat melompat dari Flyover Jenderal Ahmad Yani, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur pada Minggu (4/7/2021) sekitar pukul 17.00 WIB.

Diketahui sehari-hari PDA bekerja sebagai sopir bajaj.

Sedangkan alasan ia melakukan aksi percobaan bunuh diri belum diketahui.

Seorang saksi mata bernama Indra (25) membeberkan kesaksiannya.

Ia menjelaskan, PDA yang tercatat warga Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Baca juga: Ayah Meninggal karena Covid-19, Pria Ini Ditemukan Tewas Gantung Diri saat Isolasi Mandiri

"Awalnya dia diri di pinggir flyover sambil melihat ke bawah, sempat ditegor sama Polisi biar menjauh tapi enggak mau. Tapi tiba-tiba dia lompat," kata Indra di Matraman, Jakarta Timur, Minggu (4/7/2021).

Beruntung saat terjatuh dari ketinggian sekitar 15 meter itu PDA tidak terhantam kendaraan yang melaju di Jalan Raya Pramuka.

Ia selamat meski mengalami luka cukup parah.

Oleh personel Satlantas Jakarta Timur dan Polsek Mataram korban dievakuasi ke Polisi Sub Sektor Utan Kayu dekat dari lokasi kejadian.

"Untungnya selamat, walaupun dia sempat muntah darah. Kalau ada bagian tulang yang patah atau enggak saya enggak tahu. Pokoknya dia luka memar di bagian kepala begitu lah," ujarnya.

Merujuk surat wasiat yang dibuat pada secarik karton dan ditemukan di saku jaket oleh Indra menuturkan, PAD berprofesi sebagai sopir Bajaj dan memang berniat mengakhiri hidupnya.

Baca juga: Fakta Terbaru Kasus Tukang Becak di Trenggalek Bunuh Teman, Sering Cekcok dan Dijerat Pasal Berlapis

Dalam surat wasiatnya PAD menyampaikan permintaan maaf kepada kedua orangtuanya karena kerap berbuat salah hingga lokasi Bajaj yang dikemudikan terparkir.

"Kemungkinan depresi ya, karena pas ditanya enggak jawab. Tapi identitas ada dan di wasiatnya dia bilang lokasi parkir Bajaj. Artinya kan buka orang gangguan jiwa, mungkin lagi ada masalah," tuturnya.

Pantauan wartawan TribunJakarta.com, hingga pukul 18.15 WIB PAD masih berada di Pos Polisi Sub Sektor Utan dalam penanganan anggota Polsek Matraman dan Satlantas Jakarta Timur.

Personel Polsek Matraman tampak berulang kali mencoba menghubungi pihak keluarga PAD agar segera datang menjemput guna mendapat penanganan lebih lanjut.

Kata Rekan Korban

Yodi, rekan korban mengatakan sepengetahuannya PAD yang berprofesi sebagai sopir Bajaj itu tidak memiliki riwayat gangguan jiwa dan tak sedang dirundung masalah berat.

"Selama ini enggak ada masalah, orangnya juga rajin. Makannya saya enggak menyangka. Cuman memang sudah tiga hari ini dia enggak setor hasil tarikan Bajaj dan cicilan handphone," kata Yodi di Jakarta Timur, Minggu (4/7/2021).

Hanya saja dia menduga tunggakan cicilan Bajaj dan handphone tersebut bukan jadi penyebab utama PAD yang tercatat warga Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat nekat berupaya bunuh diri.

Baca juga: Istri Dalang Tewasnya Pengusaha Emas di Papua, Rencanakan 3 Bulan Bersama Selingkuhan

Alasannya selama ini PAD dikenal sebagai sosok yang tekun dalam bekerja sehingga mendapat kepercayaan menjadi sopir dengan Bajaj pinjaman dan handphone dengan sistem kredit.

"Dia orangnya rajin, mau bekerja. Makannya kita sayang dan percaya untuk kasih pinjam Bajaj dan kasih kredit handphone. Walaupun dia sudah enggak tinggal orangtuanya, anak jalanan lah," ujarnya.

Perihal alasan PAD tidak tinggal bersama kedua orangtuanya, Yodi menuturkan tak mengetahui pasti karena selama ini korban tidak banyak menceritakan masalah pribadi terkait keluarga.

Yodi dan sejumlah rekan PAD yang datang ke Pos Polisi Sub Sektor Utan​ Kayu, Polsek Matraman menuturkan mereka berharap kedua orangtua PAD masih mau menerima rekannya tinggal bersama.

Baca juga: ABG Nekat Bunuh Tetangga Gegara Sakit Hati, Pelaku Minta Diantar Kakak saat Serahkan Diri ke Polsek

"Rencananya habis ini mau dibawa ke rumah orangtua dulu. Mudah-mudahan dia masih diterima, kalau enggak diterima ya kita bawa ke pos (tempat nongkrong) dulu. Sekalin mau selesain masalah Bajaj dan kredit handphone," tuturnya.

Dalam pucuk surat wasiatnya PAD menuliskan:

Untuk mamah dan papah maafin aku ya, selama hidup enggak pernah jadi anak yang membanggakan. Aku udah capek hidup kayak gini, cuman nyusahin dan bikin dosa terus

Mamah sama papah jangan sedih ya, jaga diri baik-baik, jaga kesehatan. Selamat tinggal, sampai ketemu di alam nanti, kita bakalan kumpul lagi. Bajaj aku parkir di depan Masjid Al-Furqon pinggir kali

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,

Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/layanan-konseling-psikolog-psikiater/

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Diduga Depresi, Sopir Bajaj Lompat dari Flyover Jenderal Ahmad Yani dan Lompat dari Flyover Ahmad Yani, Sopir Bajaj Tinggalkan Wasiat Permintaan Maaf ke Orangtua

(TribunJakarta.com/Bima Putra)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini