TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Badai menghantam perairan Kalimantan Barat yang mengakibatkan 14 kapal nelayan tenggelam dan puluhan orang hilang.
Badai terjadi pada Rabu (14/7/2021) dini hari.
Kapal yang dilaporkan hilang dan terbalik berada di perairan Kabupaten Sambas, Kabupaten Kubu Raya dan perairan Muara Jungkat, Kabupaten Mempawah.
Tim SAR Pontianak terus melakukan pencarian para awak kapal ataupun nelayan yang mungkin masih terombang-ambing dilaut lepas, Kalimantan Barat (Kalbar).
Berikut data yang dirangkum Tribunpontianak.co.id dari Humas SAR Pontianak, Untung per Sabtu 17 Juli 2021 hingga pukul 13.00 WIB.
Baca juga: 14 Kapal Tenggelam Dihantam Cuaca Buruk di Perairan Kalbar, 7 Meninggal, 49 Lainnya Masih Dicari
1. KM Kenanga Usaha (dari Pontianak) total 10 orang.
* Tiga selamat, lima dalam pencarian, dua meninggal
2. KM Haiden Mina Jaya 188 (dari Pontianak) total 9 orang.
* Lima selamat, satu meninggal dunia, tiga dalam pencarian.
3 KM Anugerah III (dari Pontianak) total 10 orang.
* Sembilan dalam pencarian, satu meninggal dunia.
• 14 Kapal Tenggelam, Tim SAR Perluas Pencarian, 39 Orang Masih Belum Ditemukan
4. KM Anita Jaya (dari Jakarta) total 16 orang.
* Enam selamat, 9 dalam pencarian, 1 meninggal dunia.
Baca juga: Cerita Korban Selamat Tragedi 14 Kapal Tenggelam, Dihantam Ombak & Petir, 11 Jam Terombang-ambing
5. KM Jimi Wijaya (dari Jakarta) total 21 orang.
* 21 orang selamat
6. KM Amat Jaya (dari Jakarta) total 15 orang.
* Sembilan selamat, satu meninggal dunia, lima dalam pencarian.
7. KM Bintang Rezeki 78 (dari Jakarta) total 18 orang.
* 14 Selamat, dua meninggal dunia, satu dalam pencarian.
8. TB Sinar Bahari 05/TK. Surya VII (dari Muara Kubu) total 4 orang.
* Empat orang selamat
9. TB Mitra Bahari 02/TK.HP 230 (dari Muara Kubu) total 4 orang.
* Empat orang selamat.
10. KM Bersama IV (dari Pemangkat) total 3 orang.
* Satu selamat, dua meninggal dunia.
11. KM Sumber Abadi 6 (dari Pemangkat) total 9 orang.
* Sembilan orang selamat
12. KM. Rima Nelayan. Total 3 orang.
* Tiga selamat
13 . KM Kawan Lama 999. Total 10 orang.
* 10 orang dalam pencarian
14. KM Teman Jaya (dari Penjajab Sambas) total 5 orang.
* Tiga selamat, satu meninggal, satu dalam pencarian.
15. Yacht - Nigeria (Muara Paloh)
* 3 WNA (selamat).
16. TK Meledang Hanyut (Tj Satai)
* Tongkang Tanpa Awak.
Total ada 77 orang yang selamat, 39 orang dalam pencarian dan 15 orang meninggal dunia.
Dari 15 orang meninggal dunia, empat di antaranya masih belum diketahui dan dilakukan identifikasi.
Cerita Korban Selamat Tragedi 14 Kapal Tenggelam
Seorang korban selamat dalam tragedi 14 kapal tenggelam menceritakan kisahnya.
Korban sempat terombang-ambing selama 11 jam.
Ombak setinggi 5-6 meter disertai hujan petir membuat kapal terbalik.
Musibah yang menerpa 14 kapal di perairan Kalimantan Barat (Kalbar) menyisakan kisah pilu para korban dan keluarganya.
Puluhan nelayan menjadi korban dalam persitiwa tersebut.
Sejumlah korban berhasil selamat, ada yang masih hilang dan beberapa di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
Anto (36), awak Kapal Motor (KM) Kenangan Usaha, satu di antara korban selamat setelah berhasil ditemukan tim pencari.
Anto diselamatkan setelah sekitar 11 jam terombang amning di selatan perairan Pulau Datok, Kayong Utara, Kalbar.
Berdasarkan keterangan Anto, KM Kenangan Usaha tenggelam di selatan perairan Pulau Datok, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, Selasa 13 Juli 2021 sekitar pukul 21.00 malam WIB.
Menurutnya, KM Kenangan Usaha dengan 10 awak berangkat melaut selama belasan hari.
Anto menceritakan pada persitiwa malam itu ombak setinggi 5-6 meter disertai hujan petir menerjang KM Kenangan Usaha.
Baca juga: 14 Kapal Tenggelam Dihantam Cuaca Buruk di Perairan Kalbar, 7 Meninggal, 49 Lainnya Masih Dicari
Baca juga: Korban Tenggelam di Sungai Serayu Banyumas Ditemukan 1,5 Kilometer dari Lokasi Awal Hilang
Baca juga: Panglima Ingatkan 700 Capaja TNI-Polri Tidak Tenggelam di Dunia Digital Sehingga Lupakan Tugas
“Awalnya kapal miring. Dengan mengenakan pelampung, kami disuruh kumpul. Selang beberapa waktu kemudian, kapal terbalik,” kata Anto.
Setelah kapal terbalik para awak sempat tenggelam, namun muncul lagi ke permukaan air dalam kondisi gelap.
“Kami panggil kawan-kawan yang lain, masih ada semua. Semuanya langsung pegang tali. Menunggu jemputan kapal,” katanya.
Saat itu, ombak di laut masih cukup besar.
Sambil memegang tali-tali kapal, Anto bersama rekan-rekannya sempat menunggu kapal penolong.
Namun, beberapa jam berlalu, kapal tak kunjung datang.
“Tak mampu lagi,” kata Anto menirukan suara satu di antara rekannya malam itu.
“Kalau tak mampu lepas saja. Kita pasrah kepada Tuhan,” jawab Anto.
Sudah ada dua kapal yang melewati Anto.
Namun, awak kapal tersebut tidak melihatnya.
“Ada 2 kapal lewat. Saya melambai, tidak ada respons,” jelas Anto.
Dengan menggunakan baju pelampung, Anto mengapung di lautan selama sekitar 11 jam.
Keesokan harinya, Rabu 14 Juli 2021 pagi WIB, sekitar pukul 07.00 WIB, Anto diselamatkan oleh awak kapal dari Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara.
“Kami melambai. Nafas sudah hampir habis,” ucapnya.
(*)