TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Seorang kakek penggali kubur meregang nyawa dibunuh keponakannya yang diduga mengalami gangguan jiwa.
Peristiwa bermula saat korban bernama Tatang Suhendar (70) melihat lahan kuburan di belakang rumahnya sekira pukul 17.00 WIB, Senin (19/7/2021).
Warga lingkungan 11, Kelurahan Tanah 600, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara tersebut tidak menyangka bila sore itu akan mengalami nasib tragis.
Koban Tatang Suhendar saat berkeliling di dekat makam.
Tiba-tiba, pelaku Khairudin Siregar (40) yang tak lain keponakan korban datang dan langsung menyerangnya.
Pelaku yang membawa sebilah parang langsung membacok tubuh korban hingga mengalami luka di leher dan perut sebelah kanan.
Baca juga: Kakek Penggali Kubur di Medan Dibunuh Keponakannya, Pelaku Disebut Pernah Belajar Ilmu Kebatinan
Korban yang sudah tak berdaya kemudian diangkat dan dilempar pelaku ke dalam sumur tak jauh dari lokasi kejadian.
Setelah itu, pelaku pun berjalan menuju rumahnya seolah tidak merasa bersalah atas perbuatan sadisnya.
Makan malam
Warga yang melihat kejadian tersebut langsung mendatangi lokasi dan mencari keberadaan Khairudin Siregar.
Tak butuh lama, pelaku pun berhasil ditangkap warga.
Pelaku babak belur karena menjadi sasaran amuk massa.
Pelaku ditangkap warga di rumahnya.
Diketahui, setelah melakukan aksi sadis terhadap pamannya, pelaku pulang ke rumah dan sempat makan malam
Kemudian, pelaku pun ditangkap warga
"Jadi awalnya saya tidak tahu ada kejadian pembunuhan itu. Lalu warga ribut-ribut dikasih tahulah sama warga sini. Setelah ribut, baru warga mendatangi rumah pelaku. Dan di dalam pelaku didapati sedang makan malam. Dan di situ dimassakan sama warga itu," kata tetangga pelaku bernam Chandra Siregar dikutip dari Tribunmedan.com, Rabu (21/7/2021).
Baca juga: Mayat Bayi masih Mengenakan Popok Ditemukan Mengambang di Sungai Babura Kota Medan
Setelah itu, warga mengevakuasi tubuh korban yang sudah dalam kondisi tidak bernyawa dari dalam sumur.
Aparat Polsek Medan Labuhan mendatangi lokasi kejadian setelah mendapat informasi dari warga.
Setelah itu, kepolisian membawa jenazah korban ke RS Bhayangkara Tingkat II Medan untuk dilakukan autopsi.
Rizal, anak korban mengatakan bila korban mengalami luka di bagian perut dan leher.
"Ayah saya mengalami luka gorok di bagian leher, dan luka bacok di perut," kata Rizal dilansir dari Tribunmedan.com, Rabu (21/7/2021).
Gangguan jiwa
Rizal mengungkap selama ini anatar korban dan pelaku tidak memiliki masalah.
Namun, pelaku diketahui mengidap gangguan kejiwaan.
“Tidak ada masalah, cuma memang ada gangguan (jiwa) sedikit dengan pelaku," ujarnya.
Biasanya, pelaku bila kumat pun tidak pernah sampai melukai orang.
Entah apa yang terjadi di hari itu.
Baca juga: Kronologi Lembu untuk Kurban Idul Adha Lepas, Seruduk 3 Warga Kecamatan Medan Sunggal
Pelaku langsung menyerang korban secara membabi buta menggunakan sejata tajam.
"Biasanya tidak apa-apa, tapi mungkin pas hari ini lagi naik gejalanya sehingga berlaku begitu, karena dari informasi warga yang menyaksikan, saat pelaku datang langsung saja menyerang dengan senjata tajam,” katanya.
Ilmu Kebatinan
Sebelum mengidap ganggua kejiwaan, Khairudin Siregar, ternyata pernah mendalami ilmu kebatinan.
Sejak mendalami ilmu kebatinan itu, prilaku Khairudin Siregar berubah.
Dia kerap melakukan tindakan di luar nalar, hingga akhirnya dianggap mengalami penyakit jiwa oleh warga dan keluarga.
Chandra Siregar tetangga pelaku mengatakan sehari-hari Khaerudin memang suka menyendiri.
"Jadi sehari-hari pelaku ini pendiam, rumahnya juga di ujung gang dekat kuburan. Memang enggak pernah bersosialisasi. Dia juga enggak nikah, dia sendiri aja itu di rumah. Rumahnya juga seram," katanya.
Chandra menyebutkan bahwa pelaku Khairuddin mengalami gangguan jiwa setelaj menuntut ilmu kebatinan.
Baca juga: Dua Dokter di Medan Raup Ratusan Juta Rupiah Jual Vaksin Sisa kepada Warga, Kini Penjara Menantinya
Diduga tidak kesampaian mendalami ilmu tersebut, Khaerudin pun menjadi terganggu kejiwaannya.
"Jadi dia itu gila itu karena nuntut ilmu kebatinan tapi enggak kesampaian jadi kekgitulah kondisinya. Kerjaannya tahu sekarang itu ngais-ngais sampah di jalanan ini. Nanti dilihatnya ada botol air mineral sisa diminumnya. Gitu-gitulah kerjaanya," katanya.
Bahkan keluarga pelaku juga jarang ada yang datang ke rumahnya untuk berkunjung.
"Pelaku dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara karena habis babak belur. Sekarang rumahnya kosong," ujarnya. (Tribunmedan.com/ victory Arrival Hutauruk)
Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul DIDUGA Dalami Ilmu Kebatinan, Khairuddin Siregar Tega Bunuh Paman dan Buang Jasad ke Sumur