Disebut menjadi kasar setelah kemalingan
Seorang warga lain, Ida Nuraini mengatakan, Khairuddin semakin tidak terkendali sejak sering kemalingan.
"Jadi katanya ayamnya banyak yang hilang. Terus, nanasnya habis. Di situ dia tambah stres jadinya. Menang dari dulu dia udah stres, tapi ini makin stres," ungkapnya.
Ida menyebut, di dalam rumah pelaku juga terdapat kuburan kucing.
"Memang pelaku dekat dengan korban. Dia begitu bukan karena narkoba, tapi katanya karena nuntut ilmu."
"Di rumahnya dikorek sendiri kubur, terus kucing dibunuhnya, darahnya diminum," jelasnya.
Keluarga sebut tak ada perselisihan
Anak korban, Muhammad Rizal meyakini, tidak ada perselisihan antara ayahnya dan Khairuddin.
Bahkan, pelaku sering diajak korban untuk membantu menggali kuburan.
"Kalau selisih paham, saya rasa tidak ada. Dia juga dulu sempat bantu bapak korek kubur," katanya dilansir Tribun-Medan.com.
Pria yang juga menjabat Kepling di Lingkungan XI oyi menyebut bahwa pelaku diduga memiliki gangguan jiwa.
Namun, pelaku tetap bisa berkomunikasi dengan orang lain.
"Diduga ada gangguan jiwa, tapi selama di sini dia biasa saja normal, kalau diajak bicara dia mau. Dia juga pegang uang," ujarnya.
Rizal mengatakan, hingga saat ini, keluarga tak mengetahui apa yang menjadi motif pelaku menghabisi ayahnya.