Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sejumlah daerah di Jawa Barat rencananya bakal melakukan aksi unjuk rasa menolak PPKM Darurat.
Aksi unjuk rasa secara serentak itu kabarnya akan dilakukan masyarakat di antaranya di Kota Bandung, Sukabumi, Garut, dan Banjar.
Poster ajakan turun ke jalan menolak PPKM Darurat itu tersebar di media sosial Instagram dan WhatsApp grup.
Dalam poster tersebut, aksi unjuk rasa itu bakal digelar pada Rabu 21 Juli 2021 hari ini.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Erdi Chaniago memastikan, jajaran Polres di masing-masing wilayah sudah menyiapkan pengamanan terkait adanya rencana aksi unjuk rasa menolak PPKM di sejumlah daerah.
"Pada prinsipnya, para Kapolres di wilayah sudah mempersiapkan rencana pengamanan, kemudian mereka juga sedang melakukan penggalangan untuk mengetahui kira-kira apa tujuan dan sebagainya," ujar Erdi, saat dihubungi, Selasa (20/7/2021).
Baca juga: 50 Persen Masjid di Jakarta Pusat Tetap Gelar Salat Idul Adha
Sejauh ini, kata dia, informasi lokasi yang menjadi titik aksi di sejumlah daerah itu masih berubah-ubah.
Basanya, kata dia, unjuk rasa semacam ini lokasinya bakal terfokus di kantor pemerintahan.
"Biasanya mereka itu melakukan aksinya itu di Pemerintah daerah setempat, tentunya dari setiap Polres akan menentukan titik-titik dan pola pengamanan, mulai dari titik mereka berkumpul dan bergerak di mana, dilakukan kegiatan pengamanan di lapangan baik itu pengamanan terbuka dan tertutup," katanya.
Personel dari Polda Jabar pun, kata dia, bakal disiapkan untuk mendukung pengamanan jika diperlukan.
"Sejauh ini belum, karena sudah dipersiapkan oleh Polres masing-masing namun kita dari Polda siap, kita selalu on call kalau dari satuan setempat membutuhkan bantuan," ucapnya.
"Perkembangan yang dinamis dari demo kalau memang sekiranya ada (demo) kita sudah memiliki rencana kegiatan," tambahnya.
Erdi mengimbau kepada masyarakat yang akan melakukan aksi besok agar menyampaikan aspirasinya dengan aman dan tertib, serta disiplin dalam penerapan protokol kesehatan demi mencegah terjadinya penyebaran Covid-19.
"Kita menyampaikan bahwa kegiatan itu boleh, tapi kan prokes harus tetap dilaksanakan, kita selalu mengimbau di situasi pandemi ini bentuk penularannya tidak sama seperti beberapa waktu lalu, sekarang ini sangat cepat dan teman-teman yang akan demo harus mengetahui itu," katanya.