TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pasca ada temuan tabung oksigen diduga palsu di Kabupaten Tulungagung, Polda Jatim langsung tancap gas.
Korps Bhayangkara tidak tinggal diam, melainkan langsung melakukan penyelidikan.
Ini semata-mata agar warga tidak panik dan kehebohan di Tulunggaung bisa diredam setelah sejumlah fakta diketahui.
Tabung Gas yang Diduga Palsu Diteliti di Laboratorium
Kepolisian sudah mengamankan tabung oksigen yang dipakai dan diduga palsu.
Selanjutnya tabung-tabung oksigen tersebut akan diteliti di laboratorium untuk mengetahui secara pasti apa isinya.
Diketahui sebelumnya, heboh oksigen palsu itu kali pertama disampaikan Alipin, anggota kelompok peternak Sol Koi di Tulungagung.
Ia mengaku menemukan tabung oksigen palsu setelah ikan hias dalam kantong plastik yang diisi udara dari tabung oksigen itu mati.
Cegah Temuan Serupa, Polda Jatim Penyelidikan ke Kabupaten Pacitan
Guna mencegah adanya temuan serupa maka dilakukan penyelidikan di lokasi lain.
Dirreskrimsus Polda Jatim, Kombes Pol Farman mengatakan penyelidikan lebih mendalam di lokasi kedua yaitu Kabupaten Pacitan.
“Polda Jatim sedang Menyelidiki apakah ada kemungkinan ada tabung oksigen lainnya yang diisi di Pacitan yang digunakan untuk pasien covid. Saat ini anggota Ditreskrimsus sedang melakukan penyelidikan mendalam,” kata Kombes Pol Farman, Kamis, (22/7/2021).
Hasil Laboratorium: Bukan Oksigen Palsu Tapi Kadar Oksigen Tidak Sesuai Standar
Ditreskrimum Polda Jatim telah melakukan pemeriksaan sementara terkait tabung oksigen yang diduga palsu di Kabupaten Tulungagung.
Hasilnya bukan oksigennya yang palsu melainkan kadar oksigen yang ditemukan tersebut tidak sesuai standar yang berlaku.
“Standar yang ada itu kadar oksigen 99,5 persen. Namun temuan ini kurang dari standar itu atau dibawah 99,5 persen,” kata Dirreskrimsus Polda Jatim, Kombes Pol Farman saat dikonfirmasi, (22/7/2021).
Itu pula yang biasa digunakan peternak ikan Koi di Tulungagung untuk mengisi oksigen ke dalam kemasan plastik agar tidak mati.
“Kurang dari itu, kadarnya 50 persen, misalnya, ikannya cepat mati,” ujarnya.
Hal itulah yang kemungkinan terjadi pada peternak ikan Koi kelompok Sol Koi di Tulungagung, yang memberikan informasi dugaan oksigen palsu setelah ikan Koinya yang ada di dalam kemasan plastik mati beberapa menit setelah diisi oksigen.
“Untuk yang di Tulungagung ada satu tabung oksigen diamankan untuk kepentingan penyelidikan,” ujar Farman.
Baca juga: Stok Oksigen di Rumah Sakit Dr Hafiz Cianjur Hanya Cukup untuk 3 Hari
Satgas Gakkum Aman Nusa II Polda Jatim, lanjut mantan Kasatreskrim Polrestabes Surabaya itu, juga turun langsung ke Kabupaten Pacitan menelusuri bila ada kemungkinan penggunaan oksigen dengan kadar kurang dari standar itu untuk penanganan pasien Covid-19.
Sebab, oksigen yang digunakan peternak Koi di Tulungagung diisi di kantor BPBD Pacitan.
“Indikasinya mengarah kesana. Maka dari itu kami kembangkan terlebih dahulu,” tambahnya.
Polda Jatim: Temuan Tabung Oksigen Diduga Palsu di Tulungagung untuk Ikan Hias Bukan Manusia
Polda Jatim mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak terpancing informasi yang membuat panik, termasuk kabar penemuan tabung oksigen yang diduga palsu.
Dirreskrimsus Polda Jatim, Kombes Pol Farman mengklarifikasi, oksigen yang dimaksud dalam kabar itu diperuntukkan untuk ikan koi, bukan manusia.
“Jadi kami tekankan bahwa berita terkait oksigen diduga palsu ini untuk ikan. Masyarakat supaya tidak panik,” kata Kombes Pol Farman, Kamis, (22/7/2021).
Kombes Pol Farman menuturkan, kejadian dugaan tabung oksigen itu masih ditelusuri oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Tulungagung.
Penelusuran dilakukan untuk mengetahui apakah ikan koi yang mati karena udara dari tabung oksigen itu atau sebab lain.
Selain itu, juga untuk mengetahui apakah tabung yang bikin heboh itu betul-betul berisi oksigen atau udara biasa.
“Yang perlu ditekankan bahwa oksigen dalam tabung tersebut bukan digunakan untuk pasien atau manusia, tapi digunakan untuk Ikan Koi,” tambahnya.
Awal Mula Kehebohan Tabung Oksigen Palsu di Tulungagung
Heboh oksigen palsu itu mula kali disampaikan Alipin, anggota kelompok peternak Sol Koi di Tulungagung.
Ketua Kelompok pembudidaya ikan hias koi, Sol Koi di Dusun Leksono, Desa Bendiljati Wetan, Kecamatan Sumbergempol ini menemukan gas di dalam tabung ini diduga diisi dengan kompresor udara, sehingga hanya berisi udara bisa bukan oksigen murni.
Alipin, mengatakan tabung berwarna hitam berisi oksigen palsu itu didapat oleh temannya.
“Kami sekarang kebingungan mencari oksigen. Kebetulan ada yang dapat, katanya dari Pacitan,” terang Alipin, Selasa (20/7/2021).
Satu tabung diminta oleh Sol Koi karena akan digunakan untuk mengirim ikan.
Dua lainnya dipinjam untuk dipakai seseorang yang sedang sakit.
Gas dari tabung berwarna hitam itu sempat dimasukkan kantong plastik yang di dalamnya diisi ikan koi.
Namun ternyata, berselang 15 menit kemudian ikan di dalam kantong plastik itu megap-megap hampir mati.
Padahal jika menggunakan oksigen asli, ikan di dalam kantong plastik bisa bertahan selama 24 jam.
Gas di dalam plastik itu lalu dibuang, dan diganti dengan gas lain dari tabung berwarna putih.
“Kami isi dengan gas dari tabung cadangan. Hasilnya ikannya jadi segar lagi, tapi ada yang sudah parah akhirnya mati,” tutur Alipin.
Untuk menguji keaslian oksigen di dalam tabung itu, Alipin dan kawan-kawan membuat percobaan sederhana.
Gas dari tabung oksigen berwarna putih dimasukkan ke dalam plastik kantong ikan.
Plastik berisi gas itu lalu disulut menggunakan bara api rokok.
Sebentar kemudian muncul api dan membakar kantong plastik itu, meski plastik dalam kondisi basah.
“Gas yang ada di tabung putih berarti asli. Karena saat disulut dengan rokok dia langsung menyala,” ungkapnya.
Sebagai pembanding, gas dari tabung berwarna hitam juga dimasukkan kantong plastik.
Namun saat kantong itu disulut dengan rokok yang menyala, tidak terjadi apa-apa.
Plastik itu hanya berlubang tanpa menimbulkan kebakaran.
“Berarti yang tabung hitam ini berisi udara biasa saja. Makanya dipakai untuk kantong ikan, ikannya cepat mati,” katanya.
Mengetahui oksigen yang didapat itu palsu, Alipin segera memberi tahu temannya.
Sebab dia khawatir dua tabung lainnya terlanjur diberikan kepada orang yang sakit.
Beruntung gas di dalam tabung itu belum diberikan.
“Coba kalau digunakan pada orang sakit, kan bisa mengakibatkan meninggal dunia,” keluh Alipin.
Cara Cek Keasliannya
Para pembudidaya ikan hias tengah mengalami kesulitan mendapatkan oksigen.
Gas O2 ini digunakan untuk mengirim ikan hias ke berbagai kota.
Kesulitan terjadi sejak dua minggu lalu, saat terjadi ledakan kasus Covid-19.
Oksigen lebih banyak dimanfaatkan untuk kepentingan medis.
Jika biasanya isi ulang tabung kecil hanya Rp 25.000, kini mencapai Rp 100.000.
Itu pun tidak semua bisa melakukan isi ulang, jika tidak mendapat surat pengantar.
“Yang dilayani isi ulang juga hanya untuk pasien. Kalau ada sisa baru untuk yang lain,” ucap Alipin.
Baca juga: Demo Tolak PPKM Darurat: Perusuh Baju Hitam, Bom Molotov, Diduga Ditunggangi Kelompok Anarko
Kini dengan beredarnya oksigen palsu, Alipin meminta masyarakat waspada.
Untuk mamastikan keasliannya bisa melakukan tes sederhana dengan kantong plastik.
Atau bisa juga dengan mencium langsung gas yang keluar dari dalam tabung.
“Kalau oksigen murni kan rasanya segar, terasa lebih dingin. Kalau yang palsu terasa seperti angin biasa saja,” ungkapnya.
Selain itu tabung gas oksigen murni terasa lebih dingin.
Sedangkan tabung yang berisi udara biasa terasa hangat saat diraba. (tribun network/thf/TribunJatim.com/Surya.co.id)