"Tanggal 15 Juli mengalami gagal jantung akut. Kemudian tanggal 17 Juli mengalami syock septic dan tanggal 22 dinyatakan meninggal pukul 17.46 di Ruang Isolasi Khusus(RIK1) RSUD Dr Soetomo," lanjutnya.
Setelah menjalani upacara penghormatan terakhir, jenazah dokter kelahiran Jember, 30 September 1996 silam ini dibawa ke peristirahatan terakhirnya di Jember.
Sementara sang buah hati dirawat oleh suami, Sunni Nugraha Priadi.
Dokter lainnya yang gugur
Sebelumnya mahasiswa dokter spesialis Unair juga kehilangan dr Aliy Akbar Al Busani.
Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis 1 (PPDS) Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) - RSUD Dr. Soetomo itu meninggal, Kamis (8/7/2021) pukul 08.12 WIB setelah berjuang melawan Covid- 19.
Dokter Aliy meninggal di Ruang Intensif Khusus (RIK 1) RSUD Dr Soetomo, Surabaya.
Sedang sang ayah, dr Zaynul SpOG K, meninggal pada Senin pagi (5/7/2021) juga akibat covid-19.
Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, Digitalisasi dan Informasi Universitas Airlangga dr Miftahussurur MKes SpPD-KGEH PhD menuturkan, meninggalnya mahasiswa PPDS merupakan pukulan mendalam bagi Unair, khususnya Fakultas Kedokteran.
"Unair kembali kehilangan salah satu pengabdinya yang selalu memberikan sumbangsih pada penelitian dan pelayanan kesehatan.
Kami memberikan penghargaan setinggi-tingginya dan terima kasih sebesar-besarnya atas kontribusinya di Unair selama menjalani pendidikan," ujanya.
Dokter Aliy merupakan PPDS Obgin FK Unair angkatan tahun tahun 2019. Saat ini dia sedang menempuh PPDS 1 dan masuk ke semester 5.
Di mata rekan sejawat PPDS di Departemen Obgyn, dr Aliy dikenal sebagai sosok ceria.
"Dia sangat ringan tangan dan rajin. Kalau salah satu dari kami ada yang berhalangan jaga, dia pasti langsung menawarkan bantuan.