TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengungkapkan para tokoh Papua menyatakan kebutuhan mereka untuk meningkatkan akses terhadap moda transportasi air, khususnya melalui sungai.
Para tokoh Papua tersebut diwakili Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Papua Pdt. Lipius Biniluk.
"Beberapa waktu lalu saya bersua dengan Pendeta Lipius di Mamberamo Papua. Pak pendeta menyampaikan bahwa masyarakat di sana butuh alat transportasi seperti perahu. Nah karenanya saya mendiskusikan hal tersebut dengan teman-teman ITS," ujar Risma melalui keterangan tertulis, Selasa (10/8/2021).
Baca juga: Dalam Pledoi, Eks Mensos Juliari Batubara Minta Maaf ke Jokowi dan Megawati
Sesampainya di Surabaya, Risma melakukan pertemuan bersama pimpinan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS).
Dalam pertemuan tersebut, Mensos berdiskusi mendalam dengan Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD dan para pakar perancang kapal.
Mantan Wali Kota Surabaya ini mengungkapkan tantangan yang dihadapi masyarakat Papua, terutama masalah aksesibilitas.
Dirinya menjajaki berbagai kemungkinan termasuk adanya dukungan teknologi dan peralatan dari para pakar di ITS.
Baca juga: Warga Angke Tambora Kecewa Bantuan Beras dari Pemerintah : Kutunya Banyak, Berasnya Berbatu
Baca juga: Mensos Risma: Langsung Ganti Kualitas Beras Bansos yang Buruk
ITS, kata Risma, akan berkolaborasi dengan Universitas Cendrawasih Papua untuk mewujudkan harapan tersebut.
Selama ini masyarakat Papua sudah mahir membuat kapal.
"Nantinya Universitas Cendrawasih akan menyiapkan sumber daya, baik bahan maupun tenaga. Sementara ITS akan menyiapkan juga tenaga ahli perkapalan untuk bertukar pikiran dalam penyiapan kapal motor untuk masyarakat," kata Risma.
Kolaborasi dua perguruan tinggi tersebut bakal menghasilkan kapal yang handal, dan bisa menjadi andalan tranportasi masyarakat Papua.
Baca juga: Setelah Menteri Sandiaga Uno, Bupati Bogor Juga Komentari Bendera Putih di Wilayahnya
Risma berharap hasil kolaborasi tersebut bisa dituntaskan dalam waktu singkat, sehingga di tanggal 17 Agustus nanti bisa diluncurkan.
Nantinya program kerja di antara Kemensos, ITS dan Uncen tidak berhenti pada pembuatan kapal.
Tahap selanjutnya juga akan disertai dengan pelatihan bagi masyarakat agar mereka juga makin mahir membuat kapal untuk moda transportasi sungai.
"Kita ingin hasil karya bersama ini bisa segera tuntas dan siap dilaunching 17 Agustus mendatang. Kapal itu nanti akan lebih banyak untuk mengangkut barang," ucap Risma.