TRIBUNNEWS.COM - Nasib nahas menimpa seorang penggali sumur bernama Sutarto (51).
Ia tewas di dasar sumur milik tetangganya di Desa Pagergunung, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Peristiwa itu terjadi saat korban menambah galian sumur milik Eko Prasetyo (35), yang juga tetangganya.
Sebenarnya korban telah selesai melakukan pekerjaannya. Ia pun telah naik ke atas
Namun, ia kembali masuk ke dalam sumur untuk mengambil topi dan senter yang jatuh.
Kronologi kejadian
Dikutip dari Surya, peristiwa itu berawal pada Selasa (10/8/2021) sekira pukul 17.45 WIB.
Saat itu, korban mendapat order untuk memperdalam galian sumur di rumah tetangganya, Eko.
Yakni dari kedalaman awal 15 meter ditambah satu meter atau menjadi 16 meter.
Korban melakukan penggalian itu bersama dengan tetangganya, Alfari (31).
"Karena bukan bikin sumur mulai awal melainkan hanya membersihkan galian di dasar sumur yang bikin keruh di air sumur itu."
"Sehingga tak butuh waktu lama, itu dikerjakan sore hari bersama temannya," kata Kapolsek Kesamben, Iptu Eko Sujoko, Rabu (11/8/2021).
Baca juga: Pria Ini Tewas di Tangan Temannya Gara-gara Ikan, Berawal dari Saling Sindir Lalu Bertengkar
Baca juga: ART Tewas Terbungkus Kardus, Waryuni Ungkap Keponakannya itu ke Jakarta 2 Bulan Lalu Bareng Pacar
Dalam pekerjaan itu, lanjut Eko, korban bertugas masuk ke dalam sumur.
Sementara temannya berada di atas sumut untuk menarik ember yang berisi endapan lumpur atau galian tanahnya.
Satu setengah jam kemudian, pekerjaan itu rampung.
Korban pun ditarik ke atas oleh temannya dengan tali.
Saat sudah naik, ia kembali masuk ke sumur karena topi dan senternya terjatuh.
"Saat itu, korban sudah naik sekira lima meter dari dasar sumur."
"Namun tak tahu terkena apa, topi yang dikenakannya terjatuh sehingga korban kembali turun mengambilnya," ungkap Eko.
4 kali terjatuh saat coba memanjat
Setelah menyelam di air sumur untuk mengambil topi dan senter, Sutarto kembali naik dengan bantuan tambang.
Baru mencapai ketinggian satu meter di atas air sumur, Sutarto terjatuh.
Ia pun kembali berusaha naik dengan cara yang sama.
Namun, lagi-lagi ia terpeleset dan jatuh.
"Menurut keterangan saksi, korban ini sampai terjatuh empat kali di dalam," ujar Eko.
Namun, setelah kali keempat Sutarto jatuh, pemilik sumur tidak lagi dapat melihat keberadaannya.
"Saksi yang merupakan pemilik sumur sudah berusaha menolongnya dengan melemparkan tambang ke korban."
"Tapi rupanya korban sudah terlalu lemah untuk mengikatkan tambang ke tubuhnya," papar Eko.
Baca juga: FAKTA Suami Bunuh Istri saat Malam 1 Suro, Ibu Tak Dengar ketika sang Anak Habisi Menantunya
Baca juga: Nasib 5 Anggota DPRD Labura yang Pesta Narkoba Bersama 8 Wanita, Akan Di-PAW Kini Jadi Tersangka
Sumur bagian bawah licin
Eko menduga, korban gagal naik ke permukaan karena dinding sumur bagian bawah licin.
Selain itu, dasar sumur minim oksigen.
Akan tetapi, sebenarnya Sutarto telah menyiapkan alat bantu pemasok oksigen berbentuk blower dan kantong plastik panjang.
Alat tersebut menyalurkan oksigen dasar sumur setelah didorong blower dari atas.
Namun, Eko menduga blower itu terjatuh ke sumur saat upaya pertolongan kepada korban dilakukan.
Sutarto sudah ditemukan tak bernyawa saat regu penyelamat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar mengevakuasi korban.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Surya.co.id/Imam Taufiq, Kompas.com/Asip Agus Hasani)