TRIBUNNEWS.COM, KARIMUN - RSUD Muhammad Sani Karimun mendapat kiriman paket aneh.
Siapa yang menyangka, kiriman paket tersebut berisi tanah kuburan.
Kejadian di Rumah sakit milik pemerintah sekaligus rujukan bagi Penanganan Covid itu pun Viral di Medsos.
Satu di antaranya postingan melalui akun media sosial @Fajar Jayadi Om Brewok.
Baca juga: Kasus Penyuntikan Vaksin Kosong: Status Tersangka Dihentikan, Perawat EO Bebas dari Kurungan Penjara
Postingan yang diunggah pada Senin (9/8) itu juga turut menyertakan beberapa tagar yang memuat ungkapan kekecewaan kepada pihak rumah sakit.
Postingan itu juga menyertakan ungkapan bahwa tidak terima atas perlakukan para tenaga kesehatan di RSUD Muhammad Sani hingga menyebut telah di fitnah terpapar virus corona.
"Papa Mama izin ambil tanah papa utk dokter & perawat yang nyiksa papa semasa hidup.
Mama & keluarga ikhlas atas kepergian papa tetapi mama & keluarga tidak terima dunia akhirat atas perlakuan dokter dan perawat yg tangani papa & di fitnah corona," demikian bunyi tulisan dalam unggahan media sosial itu.
Dalam foto yang beredar luas, terlihat paket makanan yang dikirim untuk tenaga kesehatan di RSUD Muhammad Sani Karimun berisikan nasi putih, rambutan, tanah kuburan, bunga kuburan, telur puyuh dan sambal keripik.
Baca juga: Dua Hari Berturut-turut Peluru Nyasar Masuk ke Rumah Warga di Cibungbulang Bogor
Kepala Bagian Informasi RSUD Muhammad Sani Karimun, Okto Fuji Ginanjar, saat dikonfirmasi membenarkan adanya pengiriman paket makanan berisikan tanah kuburan dari satu keluarga pasien.
"Memang benar kami terima seperti itu, tapi tidak kita tanggapi," ucap Okto melalui sambungan seluler, Rabu (11/8/2021).
Ia menambahkan, jika ada pihak keluarga pasien merasa tidak puas atas pelayanan yang telah diberikan, agar dapat menyampaikan kepada pusat layanan informasi dan promosi.
RSUD Muhammad Sani Karimun berharap keluarga pasien dapat mengkonfirmasi langsung atas ketidakpuasan pelayanan yang diberikan.
"Kepada pihak keluarga pasien mungkin merasa kurang pelayanan di rumah sakit kita sudah sediakan tempat pusat layanan informasi dan promosi dan hendling complain. Alangkah baiknya datang ke pusat layanan informasi. Kalau bisa keluarga pasien datang untuk komplain," sebutnya.
Baca juga: Lulusan STM Beraksi Jadi Dokter Gadungan, Buka Pengobatan Keliling di Mojokerto