"Dalam konteks inilah kami mencatat ada puluhan ribu yang meminta, yang kami kelola ada 20 ribu sehingga kami sudah kirimkan."
Baca juga: Sebaran 20.004 Kasus Corona 20 Agustus 2021: Jabar Tertinggi, Sumut Masuk 3 Besar
Baca juga: Ngaku Dari Kejadi Jabar Untuk Urus Ganti Rugi Lahan di Sumedang, Dua Orang Ini Dicokok Jaksa
"Dimana kami juga mendapati ada satu fenomena ada pasien-pasien tidak hanya urusan klinisnya yang ingin dibantu, tapi psikisnya juga," imbuhnya.
Perang Melawan Covid-19 Belum Berakhir, Masih Banyak Pekerjaan
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Ridwan Kamil berpesan bahwa momentum peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan Indonesia harus dijadikan sebagai ajang refleksi dan mengilhami arti perjuangan dari para pahlawan kemerdekaan yang diimplementasikan pada situasi dan kondisi saat ini.
Dimana 76 tahun lalu, para pahlawan berjuang mendeklarasikan kemerdekaan bangsa Indonesia kepada para penjajah, maka hari ini bangsa Indonesia semakin dekat untuk dapat mendeklarasikan kemerdekaan dari pandemi Covid-19.
"Meski demikian, hal tersebut tidak berarti bahwa perang melawan Covid-19 telah berakhir, tapi masih banyak pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan."
"Namun makna dari deklarasi ini adalah panggilan untuk bertindak, bukan untuk berpuas diri, atau mengklaim kemenangan," ujarnya saat membacakan pidato dalam kegiatan upacara peringatan kemerdekaan HUT ke-76 RI di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (17/8/2021).
Selain itu, menurutnya, jika pada zaman revolusi kemerdekaan terdapat semboyan senasib dan sepenanggungan, maka pada masa pandemi Covid-19 ini, perasaan tersebut serta kekuatan keilmuan harus melekat dalam diri anak bangsa.
"Perasaan senasib dan sepenanggungan harus terus ada dalam diri anak bangsa, guna mengubah perasaan kesedihan dan keputusasaan, menjadi semangat pantang menyerah dan bergotong royong dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19 ini," ucapnya.
Terlebih, pandemi Covid-19 telah melahirkan era disrupsi yang menuntut respons dan inovasi yang cepat dari seluruh lini kehidupan masyarakat.
Disrupsi pandemi Covid-19 pun telah menuntut semua pihak untuk berani berubah, beradaptasi, dan memanfaatkan semua peluang, untuk melahirkan peradaban dan cara-cara baru dalam menghadapi kehidupan mendatang.
Baca juga: Gubernur Jabar: Perang Melawan Covid-19 Belum Berakhir, Masih Banyak Pekerjaan
Baca juga: Temuan Beras Bansos Diduga Busuk, Tim Saber Pungli Jabar Selidiki Salah Satu Agen Pemasok di KBB
Oleh karena itu, dalam upaya mengendalikan pandemi covid-19, selama ini Provinsi Jawa Barat selalu mengedepankan konsep kolaborasi pentahelix dan pendekatan inovasi untuk meningkatkan kapasitas di seluruh lini kehidupan masyarakat.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Cipta Permana)
Baca berita lainnya terkait Virus Corona.