TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita berinisial SAN (23) ditemukan tewas di kamar kosnya.
Mirisnya, korban tengah hamil 9 bulan.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Condro Kusumo, Semarang Barat, Jawa Tengah.
Jasad ditemukan pada Jumat (20/8/2021) sekira pukul 13.00 WIB.
Ternyata korban tewas karena dibunuh oleh kekasihnya, ADS (18).
Selama ini, korban dan pelaku tinggal bersama di kos tersebut.
Kronologi kejadian
Mengutip dari Kompas.com, kejadian berawal pada Kamis (19/8/2021).
Saat itu, saksi mata yang juga penghuni kos, Andito (19), sempat mengetahui korban kesakitan saat di kamar mandi.
Menurut Andito, saat itu korban berada di toilet selama berjam-jam.
Ia lalu mengetok pintu kamar mandi.
Ketika itu, korban mengaku kakinya keram dan napasnya tersengal.
Baca juga: 3 Orang Satu Keluarga Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Gubuk, 1 di Antaranya Bocah 8 Tahun
Baca juga: Suami Temukan Istri Tewas Terbakar, Korban Sempat Mengaku Banyak Orang yang Ingin Menghabisinya
"Waktu keluar kamar mandi saya bantu angkat ke kamarnya, dan di kamar mandi ada bercak darah," ujar Andito, Jumat.
Pada Jumat pagi, ketika hendak bekerja, Andito masih melihat korban duduk di depan kos-kosan.
Lalu, selepas salat Jumat, ia dipanggil oleh pacar korban, ADS.
"Pulang kerja sayang langsung Jumatan. Habis Jumatan sampai kos dipanggil pacar korban minta tolong."
"Pas saya lihat mukanya sudah hitam, kurang lebih jam 1-an. Saya langsung laporan ke Pak RT," paparnya.
Hal senada juga disampaikan Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar.
Irwan mengatakan, pelaku berpura-pura minta tolong tetangganya seolah-olah kekasihnya ditemukan meninggal dunia.
"Ketika meminta bantuan ke tetangga kamar kos, tersangka seolah-olah menyampaikan bahwa korban ditemukan meninggal dunia saat yang bersangkutan sedang tidur," katanya, dilansir Tribun Jateng.
Hasil autopsi
Setelah mendapat laporan, kasus itu langsung ditangani Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Semarang.
Pihaknya tidak langsung percaya dengan keterangan pelaku yang mengatakan, korban meninggal saat sedang tidur.
"Hasil pemeriksaan dan autopsi ditemukan tiga hal," ujar Irwan.
Irwan menjelaskan, korban diduga meninggal lemas karena adanya tekanan yang kuat pada mulut.
Kemudian, ditemukan resapan darah di kepala bagian belakang, diduga akibat dibenturkan benda keras atau dinding.
Terakhir, organ hati korban robek tidak beraturan.
"Korban kebetulan hamil 9 bulan, keadaan kepala dari janin dikandung hampir keluar dari mulut rahim," paparnya.
Baca juga: Firdaus Dianiaya hingga Tewas OTK di Pasar Jibama Wamena Saat Pertahankan Tasnya
Pelaku sempat minta korban gugurkan kandungan
Diberitakan Tribun Jateng, pelaku sempat meminta korban untuk mengunggurkan janin hasil hubungan gelap mereka.
Irwan mengungkapkan, pelaku meminta berulang kali kepada korban untuk menggugurkan kandungan hingga usia kurang lebih 8 bulan.
Hal itu menjadi salah satu alasan pelaku menghabisi nyawa korban dan jabang bayi yang dikandungannya.
"Korban tidak berkenan mengikuti permintaan tersangka untuk menggugurkan kandungan korban," jelasnya
Motif pembunuhan
Dikutip Tribunnews dari Tribun Jateng, hubungan tak direstui orangtua menjadi salah satu motif pembunuhan yang dilakukan ADS.
Selain itu, pelaku kesal karena sering disuruh-suruh pacarnya.
"Saya sering disuruh-suruh mengambilkan barang yang membuat emosi," ujarnya.
Baca juga: Babak Baru Penganiayaan Balita di Tangerang, Polisi Tetapkan Tante Korban sebagai Tersangka
Baca juga: Sebelum Ditemukan Tewas Terbakar, Kartini Mengaku Ketakutan karena Diancam akan Dibunuh
"Saya sering disuruh ambilin air minum, baju, dan disuruh-suruh bantuin ke kamar mandi," kata pelaku saat dihadirkan di konferensi pers di Polrestabes Semarang, Minggu (22/8/2021).
Pelaku mengaku sudah setahun lebih menjalin hubungan asmara dengan korban.
Awal pertemuan keduanya terjadi di sebuah angkringan yang berada di Kota Solo, Jawa Tengah.
ADS mengatakan, orangtuanya tidak mengetahui bahwa pacarnya mengandung anaknya.
Sebab, dirinya tak berani mengaku karena orangtuanya tidak meresetui hubungannya dengan korban.
"Orangtua saya tidak setuju karena umurnya beda jauh," ungkapnya.
Karena hal itu, dia dan pacarnya pergi dan tinggal bersama di Semarang.
Selama ini, pelaku hanya bekerja sebagai tukang rosok.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJateng.com/Rahdyan Trijoko Pamungkas, Kompas.com/Riska Farasonalia)