TRIBUNNEWS.COM - Kasus ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, yang ditemukan tewas di dalam bagasi mobil Alphard, masih terus diselidiki.
Hingga Senin (23/8/2021), Polres Subang telah memeriksa 20 saksi terkait tewasnya Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).
Di antara puluhan saksi tersebut, istri muda Yosef, M, juga turut diperiksa.
Dikutip dari TribunJabar, M diperiksa selama sepuluh jam, Senin, sejak pukul 11.00 hingga 21.00 WIB.
Kedua anak M juga ikut diperiksa.
Baca juga: Polisi Sita Handphone Yosef Suami Korban Pembunuhan di Subang, Ini Kata Pengacaranya
Baca juga: Duka Keluarga Tuti dan Jejak-jejak Misterius Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
"Kemarin ibu M diperiksa di Polres Subang sebagai saksi."
"Kemarin Senin saya dampingi pemeriksaannya dari jam 11.00 hingga 21.00," ujar penasihat hukum M, Robert Marpaung, Selasa (24/8/2021).
Saat pemeriksaan, M mengaku berada di rumah ketika terjadi insiden pembunuhan yang menewaskan Tuti dan Amalia.
Tak hanya itu, M juga membeberkan bagaimana hubungannya dengan Tuti selama ini.
Menurut Robert berdasarkan pengakuan M, selama ini rumah tangga mereka baik-baik saja.
"Kalau masalah secara rumah tangga antara keduanya, tidak ada masalah karena pernikahaan M dengan Yosef sudah lama, sudah bertahun-tahun."
"Selama itu enggak ada masalah, baik-baik saja," terangnya.
Karena itu, kata Robert, M masih syok karena tak menyangka musibah nahas menimpa Tuti dan Amalia.
"Ibu M masih shock hingga kemarin. Ya enggak menyangka nasib ibu Tuti dan anaknya bisa sampai seperti ini," tandasnya.
Sementara itu, pernyataan berbeda justru disampaikan kakak Tuti, Lilis Sulastri (56).
Baca juga: Suami Ibu juga Ayah Anak yang Tewas di Subang, Ternyata Sedang di Rumah Istri Muda saat Kejadian
Baca juga: Gelar Prarekonstruksi, Polisi Telah Temukan Ciri-ciri Pembunuh Sadis di Subang
Mengutip TribunJabar, Lilis menyebut hubungan Tuti dan Yosef sudah tidak harmonis sejak Amalia masih berusia empat tahun.
Ia mengatakan selama ini Yosef jarang berada di rumah, terlebih saat menikah dengan M.
"Jarang banget suaminya adik saya tuh ada di rumah. Dia juga kayak yang sibuk sendiri," ungkap Lilis saat ditemui di kediamannya, Selasa.
Tak hanya itu, Lilis juga menuturkan Tuti kerap mendapat teror dari M lewat pesan WhatsApp.
Menurut Lilis, M sering mengirimkan pesan bernada tak pantas pada Tuti.
Ia menduga M iri pada Tuti.
"Sering banget di teror dulu tuh sama istri muda suaminya adik saya, sering dapat pesan WA yang enggak pantas lah," kata Lilis, dilansir TribunJabar.
"Mungkin sirik, kayaknya. Saya sebelumnya sudah sering minta adik saya ganti nomor hape supaya enggak ada yang neror lagi kayak gitu. Tapi masih saja ada," imbuhnya.
Hingga kini, Lilis mengaku masih tak percaya adik dan keponakannya tewas secara tragis.
"Sampai sekarang kayak yang percaya gak percaya kalau adik saya bersama keponakan saya meninggal."
Baca juga: Gara-gara Terjerat Senar Layangan, Pemuda di Blitar Tabrak Pohon hingga Tewas, Ini Kronologinya
Baca juga: Merasa Diremehkan, Paman Nekat Aniaya Keponakan hingga Tewas, Kini Dituntut 15 Tahun Penjara
"Soalnya kayak yang baru kemarin melihat mereka masih sehat-sehat aja," tuturnya sambil menahan tangis.
Ditemukan Jejak Kaki di TKP
Pihak kepolisian masih terus menyelidiki pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), Kapolres Subang, AKBP Sumarni, mengatakan ada dugaan pelaku lebih dari satu orang.
Dugaan ini berdasarkan penemuan jejak kaki berbeda di TKP.
"Indikasinya lebih dari satu orang. Itu masih diduga, masih indikasi," ungkapnya, Senin (23/8/2021), dikutip dari TribunJabar.
Kendati demikian, Sumarni enggan membeberkan lebih lanjut soal hasil olah TKP.
Ia meminta publik bersabar dan akan disampaikan lewat rilis pada awak media.
"Nanti saat rilis saja pokoknya akan diungkapkan," pungkasnya.
Pelaku Diduga Orang Dekat
Baca juga: Misteri Tewasnya Kakek 66 Tahun di Lumajang usai Pulang Tahlilan, Dihabisi Orang Tak Dikenal
Baca juga: Ada Jejak Kaki Misterius di Lokasi Tewasnya Ibu dan Anak, hingga Indikasi Pelaku Lebih dari Satu
Kapolres Subang, AKBP Sumarni, mengungkapkan pelaku diduga merupakan orang dekat yang kenal dengan korban.
Dugaan ini didapat setelah petugas melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Sumarni menjelaskan polisi sama sekali tak menemukan tanda-tana kerusakan di TKP.
Tak hanya itu, pintu rumah utuh dan tak ada barang yang diambil.
"Diduga pelaku ini mengenal korban dan sudah mengetahui situasi di rumah korban," terangnya, Kamis (19/8/2021), dilansir TribunJabar.
Berdasarkan olah TKP, Sumarni mengatakan diduga kuat pelaku berjumlah lebih dari satu orang.
Kendati demikian, Sumarni menyebut dugaan belum mengerucut pada orang tertentu.
"Dari jejak tapak kaki yang berbeda dua, jadi diduga lebih dari satu orang," ucap Sumarni.
"Kami masih belum bisa sampaikan, masih dalam penyelidikan, tapi kami sudah fokus," imbuhnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Erdi A Chaniago, mengatakan pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi.
Tak hanya itu, penyidik dan Tim Inafis Polres Subang juga telah melakukan prarekonstruksi yang diikuti para saksi.
"Namun, hasilnya belum bisa kami sampaikan," ujar Kanit Identifikasi Polres Subang, Ipda Asep Nugraha.
Baca artikel terkait Ibu dan Anak Tewas di Mobil lainnya
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJabar/Fidya Alifa Puspafirdausi/Dwiky Maulana Vellayati)