TRIBUNNEWS.COM - Dua kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua dinilai paling berbahaya.
Satu di antaranya dipimpin oleh anak muda usia 20-an.
Kepala Satgas Penegakan Hukum Nemangkawi, Kombes Faisal Ramadhani, mengungkapkan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua yang dinilai paling berbahaya.
Diketahui, Satgas Nemangkawi yang dibentuk pemerintah untuk menangani KKB sejak 2018, telah memetakan kekuatan KKB.
Setidaknya ada lima kelompok besar yang telah dipetakan Satgas Nemangkawi.
Dikutip dari Kompas.com, lima kelompok itu adalah pimpinan Lekagak Telenggen, Egianus Kogoya, Jhony Botak, Demianus Magai Yogi, dan Sabinus Waker.
Dari lima kelompok tersebut, kata Faisal, ada dua yang paling berbahaya, yaitu pimpinan Lekagak dan Egianus.
Baca juga: KKB Papua Diduga Bunuh 2 Pekerja di Yahukimo, Kapolda Papua Ungkap Terduga Pelaku
Baca juga: Profil Egianus Kogoya Pemimpin KKB Papua di Nduga, Usianya Masih 22 Tahun, Putra Tokoh OPM
"Kelompok Egianus dan Lekagak yang paling berbahaya."
"Kelompok Egianus ini anak muda semua, kalau kelompok Lekagak strukturnya lengkap,"ujarnya di Jayapura, Rabu (18/8/2021).
Dilansir Tribunnews, usia Egianus tergolong muda sebagai pimpinan KKB Papua.
Ia lahir pada 1999 silam, yang berarti saat ini masih berusia 22 tahun.
Egianus diketahui merupakan putra dari seorang tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang telah meninggal, Silas Kogoya.
Daftar KKB Papua yang Masih Aktif
Lebih lanjut, Faisal mengungkapkan saat ini cukup banyak KKB yang bergerak dalam jumlah kecil.
Untuk kelompok besar, mereka diketahui beroperasi di Kabupaten Puncak, Nduga, Paniai, Intan Jaya, dan Mimika.
Mengutip Kompas.com, berikut ini daftar KKB Papua yang masih aktif menurut Satgas Nemangkawi:
1. KKB Papua Pimpinan Lekagak Telenggen
Baca juga: Pengakuan Mantan Anggota KKB Papua: Capek, Susah Cari Makan, hingga Tak Pernah Bisa ke Kota
Baca juga: Tiga Kali Kontak Tembak dengan KKB, Empat Personel Satgas Nemangkawi Terserempet Peluru
Kelompok ini berada di Yambi, Kabupaten Puncak.
Setelah dilakukan penindakan pada 2018 silam, KKB pimpinan Lekagak ini bergeser ke Ilaga.
Ada dua kelompok kecil, biasanya disebut sempalan, yang merupakan bagian dari KKB Lekagak.
Setidaknya, ada dua kelompok kecil Lekagak yang saat ini aktif beraksi.
"Kemudian, kelompok ini ada yang berpencar, ada kelompok Lerimayu Telenggen, lalu Numbuk Telenggen yang sekarang ada di Ilaga," terang Faisal.
2. KKB Papua Pimpinan Demianus Magai Yogi
Kelompok pimpinan Demianus ini terpantau berada di Kabupaten Paniai.
Kendati sudah lama vakum, KKB ini masih aktif hingga sekarang.
"Kelompoknya Damianus Magai Yogi, dia masih aktif, dalam tiga tahun ini keberadaannya jelas, tapi dia tidak melakukan aksi," ujar Faisal.
Lebih lanjut, Faisal mengungkapkan anggota dan persenjataan KKB pimpinan Demianus masih membahayakan.
Namun, selama ini pergerakannya masih terus terpantau aparat keamanan.
Baca juga: KKB Baru Teridentifikasi di Kepulauan Yapen, Polisi Sita Tiga Pucuk Senpi dan Bahan Peledak
Baca juga: KKB Pimpinan Fernando Worabai di Papua Memiliki 15 Pucuk Senjata Api, Satu Senjata Organik TNI/Polri
Diketahui, kelompok ini aktif berkomunikasi dengan KKB di Kabupaten Intan Jaya.
"Mereka punya persenjataan dan anggota, hanya mereka tidak melakukan aksi."
"Kelompok Paniai aktif berkoordinasi dengan kelompok Intan Jaya, itu karena jaraknya dekat," ujarnya.
3. KKB Papua Pimpinan Karel Tipagau
4. KKB Papua Pimpinan Sabinus Waker
KKB pimpinan Karel dan Sabinus sama-sama berada di Intan Jaya.
5. KKB Papua Pimpinan Egianus Kogoya
Kelompok ini berada di Kabupetan Nduga.
Diketahui, KKB Papua pimpinan Egianus ini pernah membunuh 17 pekerja PT Istaka Karya.
Tak hanya aksi kekerasan, kelompok Egianus juga kerap melakukan propaganda di media sosial.
Baca juga: Egianus Kogoya, Sosok Misterius di Balik Serangan KKB Papua di Nduga, Usia Masih Muda
Baca juga: Dampak Serangan KKB Papua di Puncak, Bupati Wandik: Situasi Tak Kondusif, Semua Dimulai dari Nol
"Lalu satu lagi kelompok yang aktif sekali adalah kelompok Egianus Kogoya. Di situ ada Penme Kogoya."
"Kelompok ini punya aktor intelektual, itu Rambo Lokbere, dia yang menghubungkan dengan dunia luar, tapi dia tidak ikut bertempur."
"Kalau Egianus dan Penme yang selalu melakukan aksi bersenjata," beber Faisal.
Diketahui, kelompok ini sulit dikejar karena mereka benar-benar menguasai kondisi geografis Nduga.
"Kelompok ini secara strategi cukup masif, persenjataannya cukup kuat dan militansinya tinggi," kata dia.
6. KKB Papua Pimpinan Jhony Botak
Tahun 2020 menjadi tahun terakhir KKB pimpinan Jhony melakukan aksi kriminal.
KKB yang berada di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika ini biasanya beraksi setiap HUT Kemerdekaan RI, tepat di tanggal 17 Agustus.
Namun, karena aktor intelektual KKB pimpinan Jhony, Hengki Wanmang, berhasil dilumpuhkan oleh aparat, kelompok ini vakum.
Meski demikian, kelompok ini masih aktif.
"Terakhir, itu ada kelompok Tembagapura yang sebetulnya sekarang ini sudah tidak terlalu aktif."
"Bahkan biasanya setiap 17 Agustus mereka selalu melakukan aksi, tetapi sudah dua tahun ini tidak ada aksi," jelas Faisal.
"Ini karena aktor intelektualnya, Hengki Wanmang kena pada Agustus 2020. Setelah itu otomatis pergerakan mereka hampir stagnan," tambahnya.
2 Pekerja di Yahukimo Dibunuh KKB Papua
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali berulah lagi pada Minggu (22/8/2021).
Dua pekerja PT Indo Papua, Rionaldo Raturoma dan Dedi Imam Pamungkas, ditemukan tewas mengenaskan di pinggiran Sungai Brazza Kampung Kiribun, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua.
Dikutip dari Tribun-Papua.com, kedua korban ditemukan dalam kondisi terbakar bersama mobil yang dikendarainya.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal, mengungkapkan kejadian bermula saat dua korban mengantarkan tiga warga sipil ke Kali Yegi.
Namun, pada Minggu pukul 15.00 WIT, Kepala Desa Kiribun melapor ke kamp induk PT Indo Papua mengatakan, warganya menemukan dua jenazah dan sebuah mobil dibakar.
Kemudian personel gabungan Polres Yahukimo, Brimob Yon A BKO Polres Yahukimo, dan Tim Satgas Gakkum Nemangkawi bergerak menuju lokasi kejadian.
"Pukul 17.43 WIT personel gabungan tiba di TKP."
"Didapati kendaraan Jenis Hilux double cabin yang diduga milik PT Indo Papua telah hangus terbakar dan di dalamnya terdapat dua korban yang hangus ikut terbakar," beber Kamal, Senin (23/8/2021).
Di lokasi kejadian, ditemukan barang bukti berupa satu buah anak panah, satu unit HP, dan satu mobil hangus terbakar.
Mengutip Tribun-Papua.com, Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri, menduga dalang di balik pembunuhan dua karyawan PT Indo Papua adalah KKB pimpinan Tendius Gwijangge.
"Peristiwa ini pasti tidak lain ulah kelompok yang sama, ialah kelompok Sandius Gwijangge,” ujarnya saat diwawancarai di Jayapura, Senin siang.
Kendati demikian, kata Mathius, pihaknya masih melakukan pendalaman lebih lanjut.
Saat ini tim gabungan masih mengidentifikasi pelaku pembunuhan.
Ia menilai tindakan KKB Papua kali ini sangat tidak berperikemanusiaan.
“Kalau lihat kejadian ini sudah sangat tidak perikemanusiaan, ini sudah kayak binatang,” katanya.
Dua korban pembunuhan KKB Papua telah diterbangkan ke kampung halaman masing-masing pada Senin pukul 14.44 WIT menuju Bandara Moses Kilangin Timika.
Dilansir Tribun-Papua.com, korban Rionaldo dibawa ke rumah duka di Perumahan Pemda SP2 Timika.
Sementara Dedi diberangkatkan ke Jawa Timur, Selasa (24/8/2021), untuk dimakamkan di Kabupaten Jombang.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Tribun-Papua.com/Hendrik Rikarsyo Rewapatara/Ridwan Abubakar Sangaji, Kompas.com/Dhias Suwandi)