Postingan tersebut diunggah pada Kamis (26/8/2021), di akun Instragram @infowongkaranganyar_iwk.
Baca juga: Kasus Sate Sianida yang Menewaskan Bocah di Bantul Segera Disidangkan
Terlihat ada tangkapan layar dengan tulisan curhatan sebagai berikut:
Min..pengen curhattt.. mosok pabrik ku ngadakke vaksin tapi bayar 50k perorang.. emang umum yo min ngono kui ? Bukane vaksin iku gratis ?... D Share min ben pak ganjar moco... Rakyat e d peress karo wong nduwuran
Untuk mengetahui kebenaran postingan tersebut, Tribunsolo.com mencoba mengkonfirmasi kepada Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Karanganyar.
Ketua Apindo Edy Dharmawan menyampaikan, pihaknya sampai saat ini belum mengetahui adanya informasi dugaan penarikan uang untuk vaksinisasi di pabrik.
"Dari perusahaan tidak ada yang menginformasikan kepada kami, jadi kami belum mengetahui ada Informasi tersebut," ungkapnya kepada Tribunsolo.com, Kamis (26/8/2021).
Baca juga: Strategi Sri Sultan HB X Turunkan Level PPKM di Yogya
Terkiat adanya dugaan ini, Pihaknya mangaku tidak bisa berbuat banyak.
"Apakah perusahaan itu masuk dalam Apindo tidaknya, karena tidak semua perusahaan di Karanganyar bergabung dengan Apindo," ungkapnya.
Dalam postingan yang beredar tersebut disebutkan bahwa uang Rp 50 ribu tersebut untuk biaya operasional vaksinasi seperti penyediaan APD dan jarum suntik.
Edy Dharmawan mengaku saat vaksin perusahaan bisanya adanya pembiayaan khusus dari Apindo atau pemerintah.
"Karena awal-awal saat vaksinasi itu pembiayaan operasional vaksinisasi dari kas Apindo atau ada retribusi pemerintah," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Curhatan Berujung Viral,Bupati Karanganyar Geram Perusahaan Tarik Rp 50 Ribu untuk Vaksin Pemerintah,