Beberapa program pemberdayaan yang dilakukan antara lain ialah mendampingi dan membina Ikatan Homestay Ciletuh, penguatan usaha ternak rakyat, dan pemberian bantuan berkelanjutan pada masyarakat, terutama di tengah kondisi pandemi.
“Ke depan juga akan dilakukan pengelolaan Bank Sampah, pengelolaan hasil perikanan dan juga menginisiasi program peternak lebah madu,” ujar Sulis.
Program pemberdayaan bisa berhasil karena kolaborasi pentahelix yang dilakukan dengan Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Tokoh masyarakat dan komunitas di Geopark Ciletuh serta kalangan akademisi.
”Dukungan yang amat besar diberikan Kementerian BUMN dan Kabupaten Sukabumi untuk bersama-sama menggerakkan elemen masyarakat menjadi strategi utama pemberdayaan yang kami lakukan. Bersama-sama dengan para pemangku kepentingan, kunci pemberdayaan yang kami lakukan ialah kami tidak menjadikan masyarakat di sekitar Geopark Ciletuh-Palabuhanratu sekedar menjadi penonton, namun juga turut sejak awal konsep pemberdayaan sehingga terbangun sense of belonging terhadap program,” ujar Sulis Usdoko.
Ketua Ikatan Homestay Ciletuh Yudi Mulyadi sebagai salah satu mitra binaan Jamkrindo menceritakan bahwa sejak dilakukan pendampingan oleh Jamkrindo usaha homestay semakin berkembang.
Dengan pemberian pelatihan untuk memberikan nilai tambah homestay, bantuan pendanaan UMKM yang telah disalurkan oleh Jamkrindo sangat membantu para anggota homestay meningkatkan pelayanan kepada para pengunjungnya yang pada akhirnya meningkatkan jumlah pengunjung loyal.
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran Prof Ir Mega Fatimah Rosana M.sc.,Phd mengatakan bahwa kolaborasi yang dilakukan untuk pengembangan Geopark Ciletuh merupakan sebuah terobosan bersama untuk mendukung keberlanjutan ekosistem Geopark.
”Kolaborasi Pentahelix sangat dibutuhkan, termasuk peran perguruan tinggi dalam menghasilkan riset di kawasan taman kebumian,” ujarnya.