"Macan akar termasuk hewan dilindungi undang-undang nomor 5 tahun 1990," lanjut Hartono.
Masyarakat diimbau agar tidak menangkap atau memelihara macan akar karena termasuk satwa dilindungi oleh undang-undang.
Warga diimbau meminta bantuan tim penyelamat satwa BBKSDA Riau apabila melihat satwa liar masuk pemukiman.
Mengenal Macan Akar
Untuk ukuran kucing liar, ukuran macan akar terbilang kecil. Ukurannya tidak jauh berbeda dengan kucing kampung atau kucing domestik, bahkan bisa lebih kecil.
Dibandingkan dengan musang, ukurang macan akar juga jauh lebih kecil.
Macan akar memiliki bulu yang halus dan pendek dengan warna yang khas, yakni kuning kecokelatan dengan belang hitam di bagian kepala sampai tengkuk.
Sementara badannya memiliki motif totol-totol hitam, dan pada bagian bawah perutnya berwarna putih dengan totol cokelat tua.
Macan akar juga memiliki ekor yang panjang, bahkan lebih dari setengah panjang badannya.
Masa kehamilan macan akar sekitar 70 hari, dan setiap kelahiran bisa menghasilkan anak antara dua sampai empat ekor.
Hingga usianya 10 hari, anak macan akar belum bisa membuka matanya, namun setelah bisa membuka matanya mereka langsung bisa mencari mangsanya sendiri.
Macan lebih banyak memakan serangga dan hewan-hewan kecil seperti burung, tikus, atau ular kecil.
Selain itu, sejumlah reptil seperti kadal, bunglon juga dimakannya.
Macan akar dewasa akan siap bereproduksi lagi ketika usianya sudah mencapai 13 bulan.