TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Sungai Bengawan Solo tidak hanya dicemari limbah ciu atau alkohol.
Ternyata limbah tekstil batik di Kota Solo juga menyumbang pencemaran Sungai Bengawan Solo.
Pencemaran ini berdampak pada banyak hal, satu di antaranya pengolahan air di Pos Semanggi, Pasar Kliwon, yang sempat dihentikan untuk sementara pada Selasa (7/9/2021).
Baca juga: Respons Wali Kota Gibran Tanggapi Bengawan Solo yang Tercemar Limbah Ciu
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, pencemaran di sungai Bengawan Solo tidak hanya oleh limbah ciu saja, namun ada limbah lainnya.
"Ada beberapa tekstil dan batik juga ikut menyumbang," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Kamis (9/9/2021).
Gibran menyebutkan, mayoritas usaha kecil yang berada di Laweyan dan Kauman yang terindikasi melakukan pencemaran tersebut.
"Sebenarnya ada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), tapi tidak digunakan," ungkapnya.
Untuk itu pihaknya bakal melakukan penyelidikan terkait IPAL Komunal yang tidak dipergunakan itu.
"Coba nanti akan dikumpulkan masyarakat setempat, untuk menanggulangi masalah ini," ujarnya.
Baca juga: Sungai Bengawan Solo Tercemar Limbah Ciu, Ini yang akan Dilakukan Polda Jateng
Gibran juga akan mengajak seluruh pihak menjaga kebersihan sungai Bengawan Solo.
"Yang namanya kebersihan sungai, tidak bisa hanya Solo saja, harus melibatkan kabupaten sekitar untuk penanganan ini," ujarnya.
Terkait koordinasi dengan Provinsi Jawa Tengah, Gibran mengaku masih melakukan pelaporan terlebih dulu.
PDAM Hentikan Pengolahan Sementara
Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Solo sempat menghentikan pengolahan air di Pos Semanggi, Pasar Kliwon, Selasa (7/9/2021).
Hal ini terpaksa dilakukan karena air dari Bengawan Solo terindikasi pencemaran limbah ciu.
Dirut PDAM, Agustan menjelaskan, penghentian pengolahan air dilakukan sejak pukul 06.00 WIB.
"Tadi mulai tercemar pukul 06.00 WIB, pengambilan air dari Bengawan dihentikan sampai sekarang dilakukan observasi," Ungkapnya kepada TribunSolo.com, Selasa (7/9/2021).
Baca juga: Kendarai Motor ke Lapas Tangerang, Ana Temukan Adiknya Terbaring Alami Luka Bakar 98 Persen
Agustan menambahkan, pencemaran terjadi dari atas tempuran kali Samin dimana banyak buangan limbah industri ciu atau alkohol.
"Pencemaran dari atas tempuran kali Samin industri rumah tangga ciu," ungkapnya.
Dari hasil sampel yang diambil, air limbah itu memiliki ciri bau seperti ciu, warna keruh dan jika terkena kulit akan gatal-gatal.
"Air ini tidak layak untuk diolah, dan untuk sampel yang diambil terakhir pukul 10.30 WIB," katanya.
Sebelumnya Agustan memperkirakan pengolahan akan dihentikan paling lama sampai pukul 13.00 WIB.
Dan setelah itu pos pengolahan masih bisa dilakukan lagi.
"Pukul 13.00 WIB sudah bisa mengolah lagi, dampaknya, sudah dievaluasi penampungan air masih aman level 3 meter lebih sedikit," ungkapnya.
Baca juga: Alami Luka Bakar 98 Persen dan Cidera Pernapasan, Iwan Beri Dua Jempol saat Dijenguk Keluarga
Dengan cadangan di reservoir tersebut, Agustan memastikan, pasokan untuk kebutuhan pelanggan masih tetap aman meski pengolahan dihentikan.
Terkait penanganan yang akan dilakukan PDAM agar tidak terjadi lagi, Agustan mengatakan, untuk jangka panjang akan dilakukan pengalihan pengambilan airnya.
"Perencanaan jangka panjang, pengambilan air sebelum tempuran itu, kalau tidak nanti begini terus. Faktanya dari industri rumah tangga masih membuang terus.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Tak Hanya Limbah Ciu, Gibran Sebut Ada Limbah Tekstil dari Solo Cemari Bengawan Solo,