TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Blok C2 Lapas Kelas I Tangerang dilalap si jago merah, pada Rabu (8/9/2021) dini hari.
Blok C2 ditempati oleh narapidana atau warga binaan kasus narkoba.
Dugaan sementara, penyebab terjadinya peristiwa kebakaran yang menyebabkan 44 narapidana meninggal dunia saat ini adalah karena korsleting listrik.
Kalapas Klas I Tangerang, Victor Teguh Prihartono menilai, analisis dugaan sementara dari pihak kepolisian yang mengatakan, kebakaran disebabkan karena gangguan hubungan arus pendek listrik, kemungkinan benar.
Baca juga: Keluarga Korban Desak Kalapas Tangerang Tanggung Jawab atas Insiden Kebakaran yang Tewaskan 41 Napi
Pasalnya menurut Victor, sebelum kejadian, kondisi cuaca yang terjadi adalah hujan lebat dan angin kencang, mulai pagi hingga sore hari.
"Saat ataupun sebelum kejadian, saya selalu berada di lapas. Makanya saya rasa dugaan sementara ini ada kemungkinan benar," ujar Victor saat mendaMpingi Menteri Hukum dan HAM, Yassona Laoly mengunjungi narapidana yang sedang dalam perawatan di RSUD Kabupaten Tangerang, Kamis(9/9/2021).
"Kita sama-sama tahu, dari pagi hingga sore hari sebelum kejadian, hujan lebat dan angin kencang melanda," sambungnya.
Baca juga: Jasad Napi Korban Kebakaran Lapas Tangerang Akan Diserahkan ke Keluarga Setelah Teridentifikasi
Oleh karena itu, Victor membantah seluruh isu yang beredar di sosial media, terkait penyebab kebakaran karena keributan, gangguan, atau perkelahian antar geng bandar.
Menurut Victor, kabar tersebut jelas salah. Sebab, sumber api diduga muncul dari plafon.
Hal itu diperkuat, dengan orang yang pertama melihat api tersebut muncul adalah petugas lapas yang berada di atas menara.
"Jadi, kita tidak boleh membuat isu penyebab kebakaran karena terjadi perang antar geng ataupun keributan. Saya pastikan tidak ada. Itu pernyataan saya!," tegas Victor.
Dengan demikian, Victor mengajak rekan-rekan awak media, untuk meluruskan (kabar miring yang beredar di luar sana), dengan memberi informasi akan kondisi yang memang benar terjadi.
Victor juga meminta masyarakat, agar jangan berasumsi terkait penyebab musibah nahas tersebut.
"Sampai saat ini, kita masih menunggu hasil investigasi, karena proses penyidikan masih sedang dilakukan oleh pihak kepolisian," terangnya.