Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari
TRIBUNNEWS.COM, SERANG - Hancur hati Jumanah setelah tahu anaknya Juweni (27) menjadi salah satu korban kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang, Rabu (8/9/2021).
Jumanah tahu kabar tersebut bukan dari pihak lapas atau pemerintah, namun dari tetangganya yang juga menjalani tahanan di lapas tersebut.
Perempuan berkerudung ini mendengar anaknya menjadi korban dari tetangga yang suaminya berada di lapas yang sama.
"Dari pihak lapas malah tidak ada yang memberitahu," ujarnya di Desa Padasuka, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, Kamis (9/9/2021).
Baca juga: Jasad Napi Korban Kebakaran Lapas Tangerang Akan Diserahkan ke Keluarga Setelah Teridentifikasi
Menurut dia, anak kedua dari lima bersaudara itu baru empat hari dipindahkan ke Blok C.
Sebelumnya, anaknya menghuni Blok A.
"Biasanya saya itu lihat informasi apa-apa juga dari televisi. Sekarang rusak, jadi tidak tahu informasi apa-apa kalau tetangga saya enggak bilang," katanya.
Setelah mengetahui informasi itu, Jumanah bersama anaknya yang ketiga langsung menuju Lapas Kelas 1 Tangerang.
Begitu tiba di lapas, Jumanah melihat nama anaknya di daftar korban.
"Saya masih enggak nyangka kalau anak saya ikut jadi korban. Petugas lapasnya bilang ibu mohon maaf anak ibu tidak bisa diselamatkan," ucapnya dengan derai air mata yang sudah tidak tertahankan.
Baca juga: Peti Jenazah Rudhi, Korban Kebakaran Lapas Tangerang Tiba di RS Polri, Rencana Dipulangkan Besok
Setelah dari lapas, Jumanah menuju Rumah Sakit Kramatjati untuk tes DNA.
Dia menunggu sekitar satu jam karena ingin mendapat hasil yang cepat.
"Saking pengen cepet dapet informasinya, tapi dari pihak rumah sakit meminta saya pulang karena harus menunggu terlebih dahulu," katanya.