Sementara tiga lainnya belum dimasukkan dalam KK.
Anaknya yang paling kecil usianya enam tahun dan paling besar usia 31 tahun.
"Di sini yang ikut tidur dengan saya tujuh anak dan suami, jadi ada sembilan orang."
"Yang lainnya kerja dan tidur di kerjaannya, cuma kalau makan ke sini," bebernya.
Untuk mencukupi kebutuhan keluarga, suami Wiwin bekerja sebagai penjual makanan di angkringan di depan SMPN 3 Kartasura di Jalan Solo-Semarang.
"Rencananya mau cari kos baru buat anak-anak, tapi nanti untuk jualan masih tetap di sini," ucapnya.
Pemkab Sukoharjo janjikan tempat tinggal
Kisah pilu keluarga Wiwin mendapat respons dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo.
Mengutip dari Kompas.com, Dinas Sosial (Dinsos) Sukoharjo mendatangi warung angkringan tempat Cahyo tinggal bersama keluarga.
Baca juga: Kisah Saiful, Anak Pemulung Jadi Juara Karate, Tinggal Berdua dengan Ibunya di Rumah Tak Layak Huni
Pada kesempatan itu, Dinsos juga membawa bantuan sembako dan keperluan lainnya untuk keluarga Wiwin.
Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial Dinsos Sukoharjo, Sukimin mengatakan, pemerintah akan memberikan bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) kepada keluarga Cahyo.
"Memang syaratnya harus punya tanah karena tanahnya belum ada nanti pemerintah mengusahakan," katanya, Kamis (16/9/2021).
Selain itu, pemerintah juga akan memasukkan anak Wiwin ke panti.
Baca juga: Viral Video Detik-detik Satu Keluarga Jatuh dari Jembatan Gantung, Terjun dari Ketinggian 15 Meter
Sementara anak yang besar akan disekolahkan.