Telur dalam paket bantuan, kata Kokom, juga sudah tak layak konsumsi. "Jadi saya gak berani makan. Telornya pas mau dimasak sebagian sudah hancur yang kuning-kuningnya," kata Kokom.
Paket bantuan ini adalah paket yang seharusnya diterima oleh keluarga penerima manfaat (KPM) setiap bulan selama lima bulan.
Namun, para KPM di Cipatat ternyata menerima kelima paket itu secara sekaligus.
Camat Cipatat, Iyep Tamchur Rahman, mengaku akan melakukan penelusuran setelah menerima informasi tersebut.
Baca juga: Bulan Bakti Partai Demokrat, Kamhar dan Anwar Hafid Turun Langsung Bagikan Sembako ke Warga Sulteng
"Biasanya kalau seperti itu, masalahnya pada pihak ketiga. Tapi saya belum tahu persis. Makanya saya akan menelusuri kejadiannya," ucap Iyep.
Rencana penelusuran juga diungkapkan Kanit Reskrim Polsek Cipatat, Ipda Sugeng.
"Kita coba jadwalkan ke lapangan untuk lakukan penyelidikan awal," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, kemarin.
"Kami belum cek lapangan karena informasinya baru hari ini."
Ditemui di Ngamprah, kemarin, Penjabat Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan, mengatakan segera akan memerintahkan Dinas Sosial KBB untuk menelusuri temuan bansos berisi ayam dan telur busuk tersebut.
Baca juga: Akses cekbansos.kemensos.go.id, Cek Penerima Bantuan Perlindungan Sosial: PKH dan Bantuan Sembako
Terlebih, kata Henky, kasus serupa juga sempat terjadi di Kecamatan Cihampelas, KBB, tahun lalu.
"Kita harus cek dulu. Kita laporin nih kalau memang ada. Saya, kan, belum terima datanya, baru dengar dari teman-teman," ujar Hengky.
Hengky memastikan, bantuan sembako itu bukan berasal dari Pemkab Bandung Barat karena pihaknya belum menganggarkan kembali pengadaan bansos sembako bagi warga.
"Kalaupun ada, itu berarti bansos dari Kementerian," ucap Hengky. "Tentu kita akan melaporkannya ke Pusat, supaya penyalurannya dievaluasi."
Dinsos Minta Penyalur Mengganti