TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Proses pencarian korban kebakaran KM Hentri yang terjadi di perairan antara Pulau Molu dan Pulau Tanimbar, Kepulauan Tanimbar, Maluku, Jumat (3/9/2021) pekan lalu resmi dihentikan.
Proses pencarian dihentikan setelah tim SAR melakukan operasi SAR selama 13 hari, yakni sejak tanggal 8 hingga Senin (20/9/2021) kemarin.
Diketahui, terdapat 32 korban dalam peristiwa tersebut. Di antaranya 2 meninggal dunia, lima orang selamat dan 25 orang hilang.
Dalam operasi SAR, tim SAR berupaya mencari 25 korban hilang.
"25 ABK yang kita cari tidak ditemukan dalam upaya melaksanakan bersama unsur SAR sampai hari Senin tanggal 20, sehingga secara resmi operasi SAR terhadap KM Hentri dinyatakan ditutup," kata Mustari dalam keterangannya, Selasa (21/9/2021).
Namun, pihaknya bisa membuka kembali operasi SAR jika ada informasi dari masyarakat terkait tanda-tanda penemuan korban.
"Namun, jika ada informasi dari masyarakat operasi SAR bisa dibuka kembali," jelasnya.
Dalam peristiwa itu terdapat 17 orang warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Dari 17 korban, tiga orang di antaranya selamat yang sudah berhasil dievakuasi, sisanya belum ditemukan.
"Status dari ABK KM Hentri 32 orang, 5 selamat, 2 meninggal dunia, 25 hilang," jelas Mustari.
Berikut data korban KM Hentri asal Sukabumi:
1. Ardian Rahman – Sukabumi (Selamat)
2. Adam Fauzan - Sukabumi
3. Angga Framudya – Sukabumi (Selamat)