TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan bahwa stok pupuk subsidi di Provinsi Jawa Barat sesuai alokasi dan memenuhi ketentuan minimum pemerintah.
Senior Vice President (SVP) Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana mengatakan stok pupuk bersubsidi di wilayah Jawa Barat per 26 September 2021 mencapai 167.075 ton.
"Rinciannya pupuk Urea 113.386 ton, NPK 23.919 ton, SP-36 12.437 ton, ZA 5.236 ton, dan Organik 12.097 ton," kata Wijaya dalam keterangannya, Selasa (28/9/2021).
Stok pupuk subsidi ini, kata dia telah tersedia di gudang-gudang penyangga dan distributor di seluruh Jawa Barat, sedangkan untuk Kabupaten dan Kota Cirebon, Jawa Barat, terdapat stok pupuk subsidi mencapai 26.964 ton.
Baca juga: Komitmen Pupuk Kaltim untuk Kembangkan Potensi Mangrove di Bontang
Stok tersebut terdiri dari pupuk Urea sebanyak 24.716 ton, NPK 825 ton, SP-36 213 ton, ZA 229 ton, dan organik 981 ton.
Masih berdasarkan ketentuan yang berlaku, Pupuk Indonesia menyalurkan pupuk subsidi kepada petani yang tergabung dalam kelompok tani, memiliki lahan tidak lebih dari dua hektar, terdaftar dalam e-RDKK, serta untuk wilayah tertentu memiliki Kartu Tani.
Adapun stok pupuk subsidi secara nasional tercatat sebanyak 1.307.800 ton.
Rinciannya, pupuk Urea sebanyak 575.213 ton, NPK 262.616 ton, SP-36 231.852 ton, ZA 75.166 ton, dan organik 162.953 ton.
Untuk membantu kelancaran penyaluran pupuk subsidi, Pupuk Indonesia didukung jaringan distribusi yang luas, yaitu memiliki 4 unit pengantongan, 6 unit Distribution Center (DC), 203 kapal laut, 6.000 lebih truk, 600 gudang pada lini II dan lini III dengan kapasitas 2,7 juta ton, dan memiliki jaringan distributor sebanyak 1.200 dengan 29.000 lebih kios resmi.