TRIBUNNEWS.COM, JEMBER – Curiga melihat gundukan tanah di belakang warung kopinya, sang pemilik warung pun, meminta tukang kebun menggali gundukan tanah tersebut.
Tak dinyana, ternyata setelah dicangkul ditemukan segulungan sajadah yang mengeluarkan aroma bau busuk.
Ternyata, setelah di buka isinya mayat bayi yang sudah membusuk, yang dikuburkan di belakang warung kopi warga.
Kontan, penemuan mayat bayi itu membuat warga Dusun Curah Damar, Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Jember, itu menjadi geger dan melaporkannya ke polisi.
Penemuan mayat bayi tersebut berawal saat Sandiyah (45), pemilik warung kopi hendak membuka warung pada Selasa (5/102021).
Terlebih dahulu dia pun menyapu lokasi sekitar warung tersebut.
“Ternyata saat menyapu di belakang warung kopi itu, dia melihat gundukan tanah,” kata Kapolsek Sempolan AKP Suhartanto seperti dikutip Kompas.com via telepon, Rabu (6/10/2021).
Baca juga: Mayat Bayi dalam Kantong Plastik Ditemukan Pencari Rumput di Lombok
Pemilik warung, Sandiyah mulai curiga dengan gundukan tanah tersebut.
Akhirnya, dia meminta salah satu pekerja kebun untuk menggali gundukan tanah itu.
Ketika digali sekitar 25 sentimeter, ada gulungan sajadah yang berbau busuk.
“Saksi merasa takut dengan temuan itu dan meminta tolong temannya untuk laporan pada kami,” papar Kapolsek.
Pihak kepolisian mendatangi lokasi dan membuka gulungan sajadah itu. Ternyata, isinya mayat bayi yang sudah membusuk.
“Mayatnya dibungkus kain putih dengan tiga ikat tali,” tutur dia.
Sedangkan pada bagian paling luar, mayat tersebut dibungkus menggunakan sajadah berwarna biru dan merah.
Mayat bayi tersebut memiliki panjang sekitar 29 sentimeter dan diperkirakan berusia 6 bulan kandungan.
“Kami belum bisa mengetahui jenis kelaminnya, karena kondisi sudah membusuk,” paparnya.
Pihaknya masih melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian sang bayi, serta melakukan penyelidikan agar bisa terungkap siapa pelaku yang tega mengubur bayi tersebut.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Heboh, Temuan Mayat Bayi Berbalut Sajadah di Jember, Kondisinya Membusuk"
Penulis : Kontributor Jember, Bagus Supriadi