TRIBUNNEWS.COM, GARUT- Polres Garut memeriksa saksi terkait dugaan penyebaran aliran radikal Negara Islam Indonesia (NII) yang sempat merekrut puluhan warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Jawa Barat.
Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan polisi kini mengklarifikasi dan pendalaman dari para orang tua yang anak-anaknya diduga dibaiat NII.
"Ada saksi yang sedang diperiksa," ujarnya saat diwawancarai di Kejaksaan Negeri Garut, Jumat (10/9/2021).
Pendalaman tersebut, menurutnya, harus bekerjasama dengan pihak-pihak terkait, seperti ulama dan unsur-unsur lain.
Baca juga: Densus 88 Turun Tangan Kasus Puluhan Warga Terpapar Radikalisme NII di Garut
"Harus komprehensif. Kami fokus dulu ke laporan warga terkait anaknya merasa bahwa ada perubahan. Kita lihat apa indikasi ada pemaparan aliran-aliran kepercayaan dan sebagainya," ucap Wirdhanto.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Densus 88 dalam melakukan langkah pendalaman dan penyelidikan.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Garut memiliki data warga Garut yang terpapar paham radikal NII.
Dari data tersebut tidak hanya warga Kelurahan Sukamentri yang terpapar NII, tapi tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Garut.
Sekretaris MUI Garut, Aceng Amirudin, mengatakan, warga Garut yang terpapar paham tersebut salah satunya berada di Kelurahan Regol, Kecamatan Garut Kota.
Baca juga: TNI AL dan Masjid Istiqlal Kerja Sama Pelatihan Perwira Rohani untuk Tangkal Radikalisme
"Ada juga di Kecamatan Cibatu dan Limbangan," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id, Kamis (7/10/2021).
Puluhan anak muda Garut diduga telah terpapar
Seorang remaja berusia 15 tahun di Garut diduga telah terpapar paham radikalisme NII yakni di Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Garut, Wahyudijaya, mengatakan pihaknya saat ini tengah berupa mengembalikan anak tersebut dengan puluhan orang lain yang yang terpapar paham radikalisme.
"Seorang anak teridentifikasi memposisikan pemerintah itu sebagai thagut dan dia tidak mau kembali kepada orang tuanya," ujarnya saat diwawancarai Tribunjabar.id di kantornya, Rabu (6/10/2021).