Laporan Wartawan TribunPapuaBarat.com, Safwan Ashari Raharusun
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Sejumlah korban kebakaran Borobudur, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, terpapar sejumlah penyakit.
Kini mereka berada di tempat pengungsian sementara karena kehilangan tempat tinggal usai kebakaran pada 30 September 2021 silam.
Rata-rata, para pengungsi terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), hepatitis, dan batuk pilek.
Baca juga: Polri: Aktor Penggerak Massa dalam Kerusuhan di Yahukimo Papua Telah Ditangkap
Baca juga: Lama Tunggu Taksi Online, Ibu Muda di Samarinda Melahirkan di Teras Rumah Warga
Hal tersebut disampaikan Koordinator Pos Kesehatan Pengungsi Borobudur, Samjar G F Manobi, saat ditemui di ruang kerjanya.
"Setelah kami lakukan pengamatan, memang lokasi yang menampung para pengungsi hygiene sanitasi kurang memenuhi syarat," ujar Manobi, kepada TribunPapuaBarat.com, Senin (11/10/2021).
Sebab, lokasi yang dijadikan sebagai tempat pengungsian sirkulasi udaranya tidak baik.
"Jika sirkulasi udara tidak bagus, sehingga menyebabkan munculnya penyakit ISPA, pilek, hepatitis dan lainnya," tuturnya.
Dikatakan Manobi, pengungsi yang telah terpapar penyakit berjumlah 186 orang.
"Rata-rata pengungsi yang terpapar penyakit berusia anak, dewasa hingga lanjut usia," ucapnya.
Ia menuturkan, data tersebut diperoleh selama sepekan melakukan pelayanan di lima titik pengungsian seperti Gedung Wanita, KLK Borobudur, Taman Jokowi, Masjid Jami, dan Ikan Sanggeng.