Namun panitia tetap kukuh untuk melaksanakan kegiatan susur sungai mengingat cuaca di sekitar lokasi susur sungai masih mendung.
Pada pukul 14.00 waktu setempat, beberapa peserta memulai menyusuri sungai dengan berjalan melawan arus.
Sekitar setengah jam kemudian, mendadak air dari hulu meninggi dan menghanyutkan para siswa yang masih berjalan di badan sungai ini.
Baca juga: Siswa Ungkap Isi Pesan Grup WhatsApp dari Pembina Pramuka Sehari sebelum Susur Sungai Sempor
Warga sekitar kemudian memanggil tim penyelamat untuk mengevakuasi siswa yang hanyut.
Pada hari tersebut, 239 siswa yang hanyut selamat, empat orang dinyatakan hilang, dan enam orang ditemukan meninggal dunia.
Evakuasi empat siswa lainnya yang hilang dilaksanakan hingga dua hari setelah kejadian.
Seluruh korban hilang akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Semua Korban Kelas VII
Sementara itu terkait insiden susur sungai di Ciamis, Pengurus Pondok Pesantren Cijantung, Dandeu Rifai, mengungkapkan para siswa yang ikut susur sungai semuanya berasal dari kelas VII.
Mereka berangkat dari sekolah menuju Sungai Cileuer pada Jumat pukul 14.00 WIB.
"Berangkat dari sekolah tadi pukul 14.00 sebanyak 100 orang, semuanya dari kelas VII."
"Untuk kegiatan kepanduan susur sungai," ujar Dandeu kepada TribunJabar di lokasi kejadian, Jumat malam.
Dandeu menambahkan, kegiatan susur sungai diawali dari Jembatan Utama Desa Utama hingga menyusuri Sungai Cileuer.
Dalam kegiatan itu, rombongan dibagi menjadi beberapa regu yang dipimpin seorang guru.