Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Kendaraan taktis (rantis) P6 ATAV V1 milik Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) kembali menjadi pilihan Presiden Joko Widodo untuk ditumpangi dalam rangkaian kunjungan kerja.
Setelah sebelumnya dijajal saat kunjungan kerja di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara, kali ini rantis yang sama dipakai Presiden di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, pada Kamis, (21/10/ 2021).
Presiden Jokowi menumpangi rantis tersebut saat menuju Jembatan Sei Alalak dari RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh, Kota Banjarmasin.
Presiden tampak duduk di kursi depan, sementara Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno turut di kursi baris kedua.
Setelah meresmikan Jembatan Sei Alalak, Presiden kemudian kembali menaiki rantis tersebut untuk menjajal jembatan.
Baca juga: Jokowi Ajak Sejumlah Dubes Tinjau Vaksinasi Pelajar dan Door to Door yang Digelar BIN di Tarakan
Kali ini giliran Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor dan Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina yang turut serta naik rantis tersebut.
Sebelumnya Jokowi meresmikan Jembatan Sei Alalak dalam kunjungan kerjanya di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis, (21/10/ 2021).
Jembatan tersebut kata Presiden telah dinanti oleh masyarakat Kalimantan Selatan karena fungsinya yang sangat strategis.
"Alhamdulillah Jembatan Sei Alalak telah rampung dan hari ini kita resmikan sehingga segera bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
Saya mendengar bahwa masyarakat sudah tidak sabar lagi menunggu peresmian jembatan ini," ujar Presiden.
Jembatan Sei Alalak memiliki fungsi yang sangat penting sebagai sebagai jalur utama akses Kota Banjarmasin dengan berbagai wilayah di Kalimantan Selatan dan di Kalimantan Tengah.
Baca juga: Dipicu Soal Sampah, 2 Pria Bertetangga di Banjarmasin Terlibat Duel Lalu hingga Salah Satunya Tewas
"Sekaligus juga mengatasi kemacetan setelah jalan lingkar selatan rusak hancur diterjang oleh banjir," katanya.
Jembatan Sei Alalak yang memiliki panjang 850 meter dan lebar 20 meter ini dibangun dengan dana Rp278 miliar.
Jembatan dengan jenis _cable stayed_ tersebut juga dibangun dengan menggunakan teknologi tinggi.
"Dibangun dengan teknologi tinggi dan tahan gempa, diperkirakan mampu bertahan insyaallah sampai 100 tahun," ungkap Presiden.
Kepala Negara berharap bahwa kehadiran jembatan tersebut akan memperkuat konektivitas antar-wilayah di Kalimantan Selatan, memperlancar arus transportasi antardaerah, dan mengefisienkan biaya-biaya logistik.
Selain itu, diharapkan juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah sekitarnya, serta menciptakan sentra-sentra ekonomi baru.
"Saya sedikit berpesan agar setelah diresmikan, jembatan ini dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk membangkitkan dan memajukan kegiatan-kegiatan produktif di masyarakat sehingga dampaknya bisa betul-betul dirasakan oleh rakyat kita," tuturnya.
Turut hadir dalam acara peresmian antara lain, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, dan Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina.