TRIBUNNEWS.COM – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UIN Raden Mas Said Surakarta menyelenggarakan workshop publikasi hasil penerbitan, Senin (25/10/2021).
Acara workshop tersebut dihadiri oleh Ketua Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M UIN Surakarta, M. Zainal Anwar, M.S.I dan narasumber Ali Formen, Ph.D dari UNNES Semarang.
Kegiatan yang dihadiri peserta dari UIN Raden Mas Said Surakarta, Aisyah Surakarta University (AISKA University), Univ Muhammadiyah Surakarta, Gusdurian Solo dan beberapa pegiat literasi ini bertujuan membangun jejaring produksi pengetahuan bersama para akademisi dan pegiat literasi di wilayah Solo raya.
"Solo adalah daerah yang kaya pengetahuan. Kita perlu berkolaborasi untuk mendalami dan mempublikasikan peristiwa sosial,budaya dan keagamaan di Solo ini ke dalam penerbitan buku dan yang lain," ujar Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M UIN Raden Mas Said Surakarta, M Zainal Anwar.
M. Zainal Anwar juga mengatakan bahwa kegiatan ini rangkaian dalam menguatkan publikasi karya hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Hasil-hasil karya ilmiah berbentuk makalah atau jurnal dapat diolah kembali menjadi tulisan-tulisan ringan agar menjangkau kepada khalayak luas.
“Di LP2M, kami mencoba membuat kreativitas baru, yakni selain peneliti diminta untuk menulis dengan analisis ketat versi karya ilmiah, tetapi juga, kami meminta peneliti untuk menuliskannya menjadi tulisan populer. Harapannya, tulisan-tulisan demikian menyasar ke masyarakat yang lebih luas,” lanjutnya.
“Ikhtiar kami mengemas laporan-laporan hasil penelitian dengan bahasa populer, agar menemukan pembacanya dan memberikan dampak cepat. Mujur-mujur kalau bisa mengubah kebijakan,” katanya.
Menurutnya, penelitian ilmiah jangan sampai hanya berhasil terpublikasikan di jurnal dan berakhir sebagai laporan.
Tetapi, hasil penelitian harus dikembalikan kepada masyarakat, yakni bagaimana kalangan masyarakat bisa mengakses secara mudah dan gampang tentang informasi dan dinamika yang terjadi di sekitarnya.
“Salah satunya menyajikan karya ilmiah menjadi tulisan esai atau artikel populer”, tambahnya.
“Alhamdulillah, LP2M kini sudah memiliki 4 karya demikian. Di antaranya, buku Rahayu Nir Sambilaka: Refleksi Dosen IAIN Surakarta Selama #dirumahaja, Wacana Keagamaan di Indonesia Pasca Reformasi, dan Indonesia, Pancasila, dan Moderasi Beragama: Gerakan Literasi Islam dan Toleran di Solo Raya, Metodologi Penelitian Keagamaan-Interdisipliner: Kajian Sosial Masyarakat dan Pesantren, yang sebentar lagi terbit,” tegasnya.
Sementara itu, Ali Formen mengarahkan peserta bagaimana karya ilmiah dikemas menjadi sesuatu hasil karya yang berharga.
Termasuk bagaimana memanajemen dan membuat skema tentang penjadian karya yang menarik.
“Untuk memulai ini, teman-teman butuh melihat dan menfokuskan dulu spesifikasi buku apa yang hendak digarap atau dibukukan. Misalnya, menentukan tujuan, time frames, kecukupan bahan/penulis potensial, laporan riset sejenis dan lain-lain”, tandasnya.
Ali menambahkan bahwa publikasi karya harus mendapatkan pembaca yang luas. Kendati itu, karya yang bakal dipublikasikan harus kaya data dan informasi sebagai kekuatan sebuah karya.
Artikel-artikel boleh berasal dari interdisiplin keilmuan. (*)