News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kronologis Penyerangan yang Mengakibatkan Aipda Eko Sugiawan Terluka Hingga Mobil Kakaknya Dirusak

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aipda Eko Sugiawan saat dilarikan ke rumah sakit usai dibacok oleh puluhan orang.

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Aipda Eko Sugiawan, seorang anggota polisi yang berdinas di Polsek Medan Timur menderita luka bacokan di beberapa bagian tubuhnya setelah menjadi korban penyerangan yang dilakukan oleh puluhan orang.

Peristiwa penyerangan terjadi di Jalan Setia Budi, Perumahan Kalpatara Indah, Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Medan Helvetia, Jumat (22/10/2021) lalu.

Selain membacok korban, puluhan orang ini juga menghancurkan rumah serta mobil milik kakak Aipda Eko Sugiawan, yakni Edi Susanto.

Penyerangan rumah Polwan dan pembacokan anggota Polsek Medan Timur di kawasan Kecamatan Medan Helvetia ini ternyata berawal dari rental truk.

Edi Susanto suami dari Polwan Aiptu Surya Ningsih sekaligus kakak dari Aipda Eko Sugiawan menjelaskan tentang kronologis kejadian penyerangan tersebut.

Edi mengatakan, penyerangan bermula dari sewa menyewa mobil truk, kepada seseorang berinisial DK, pada Rabu (13/10/2021). lalu.

Saat itu, ia didatangi oleh DK yang hendak menyewa mobil truknya sebanyak tujuh unit yang akan dibawa ke daerah Kabupaten Langkat.

"Awalnya datanglah DK ini, sebelumnya memang sudah kenal. Sudah pernah merental sama kita sekali dua kali, nggak ada masalah. Makanya kita percaya sama dia," kata Edi kepada Tribun-medan.com, Minggu (31/10/2021).

Ia mengatakan, saat itu dirinya mengaku tidak memiliki unit sebanyak yang diinginkan.

Namun, Edi mencarikan truk kepada rekannya bernama Pohan dan Anto.

"Saya bilang sama dia unit saya nggak ada. Kalau bisa saya bantu satu unit. Jadi saya telepon kawan saya. Dapatlah dari Anto tiga unit dari Pohan empat unit," ceritanya.

Aipda Eko Sugiawan saat dilarikan ke rumah sakit usai dibacok oleh puluhan orang. (HO/Tribun Medan)

Edi menambahkan, penyewaan truk tersebut dihitung per hari, satu truk disewa seharga Rp 900 ribu.

DK pun menyetujui kesepakatan itu dan menyewa tujuh unit selama enam hari.

DK mengaku kepada Edi bahwa truk tersebut, ia pakai untuk bekerja bersama dengan salah satu ketua Organisasi Masyarakat (ormas) di Langkat.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini