Hal itu terungkap berdasarkan penelitiannya di Pulau Mandangin, Madura pada tahun 1999-2000 silam. Saat itu begitu banyak lowongan pekerjaan sebagai buruh dengan fasilitas tempat tinggal, namun masyarakat setempat enggan melamarnya.
"Penyebab utama atau jawaban terbanyak dari mereka yang sulit mendapatkan pekerjaan, bukan karena lapangan pekerjaan yang sempit. Tetapi karena mereka terlalu memilih pekerjaan," ungkapnya.
Bahkan saat itu, Soeprapto sempat menawarkan kepada PMKS untuk ikut bekerja dengannya dan digaji sesuai pendapatannya menjadi PMKS. Namun mereka menolak karena menjadi PMKS lebih mudah mendapatkan uang dibanding bekerja dengan perusahaan.
"Itu artinya dia lebih memilih enak menengadahkan tangan daripada bekerja. Jadi, dia ingin mendapatkan duit secara instan, sehingga ada sikap pilih-pilih pekerjaan," imbuhnya.
Dengan kondisi pandemi Covid-19 seperti ini, Soeprapto meminta masyarakat agar jangan terlalu memilih pekerjaan. Bahkan dalam kondisi sekarang, ada juga masyarakat yang justru mendapatkan duit banyak karena mampu menyesuaikan dengan keadaan.
"Sebetulnya dengan ketrampilan yang ada, ternyata sekarang pun juga di masa pandemi banyak orang yang bisa berkreasi. Tetapi kalau mereka masih memilih-milih pekerjaan yang dia suka yah, akan tetap mengalami kesulitan," ucapnya. (faf)
Baca juga: Pedihnya Jadi Manusia Silver; Sekujur Tubuh Perih Berlumur Cat, Diuber-uber Satpol PP Pula